Usai 3 Tahun Mengabdi, Menag Lepas 30 Ulama Al Azhar Kembali ke Mesir, Begini Pesannya

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Jumat , 31 Jan 2025 - 15:44

menag Melepas kepulangan 30 Ulama Al Azhar As Syarif Mesir, -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Setelah tiga tahun mengabdi dan berbagi ilmu di Indonesia, sebanyak 30 Ulama asal Al-Azhar kembali ke Mesir.

Pelepasan pengembalian puluhan ulama itu langsung dipimpin Menteri Agama RI Nasaruddin Umar di kantor Kemenag RI, kamis 30 Januari 2025.

Dikatakan Nasaruddin Umar, kehadiran para ulama tersebut telah memberikan pengaruh positif terhadap mahasiswa dan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi perkembangan moderasi beragama di Indonesia.

" Anda datang ke Indonesia dari jantung Al-Azhar Al-Syarif, membawa pesan luhurnya, bekerja untuk menyebarkan moderasi dan keseimbangan, mengajarkan ilmu-ilmu Islam kepada generasi kita, dan menegakkan nilai-nilai Islam yang luhur. Kalian benar-benar duta besar bagi Al-Azhar Al-Syarif dan duta besar bagi Mesir tercinta," ucap Menag.

Kehadiran para ulama itu, telah mencerahkan pikiran para pemuda dan menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan agama di Indonesia.

"Kami telah melihat dalam diri Anda ketulusan dalam bekerja, kebijaksaaan dalam membimbing dan kesabaran dalam menjalankan pesan Anda, " lanjutnya.

Menag juga mencatat bahwa Indonesia, yang memiliki komunitas Muslim terbesar di dunia, telah mendapatkan banyak manfaat dari apa yang telah diajarkan di Indonesia.

Salah satunya adalah menghasilkan generasi-generasi pelajar yang dapat membawa pesan Islam moderat kepada komunitas mereka dan berkontribusi pada pemulihan bangsa.

"Bukan rahasia lagi bahwa al-Azhar al-Syarif adalah model global Islam moderat yang menolak ekstremisme dan fanatisme. Ia memainkan peran utama dalam menghasilkan ribuan sarjana yang telah memperkaya dunia Islam dengan pengetahuan dan etika mereka" bebernya.

Menteri juga mengatakan bahwa hubungan ilmiah dan budaya antara Mesir dan Indonesia telah diperkuat melalui kerja sama selama bertahun-tahun.

usai 3 tahun mengabdi, menag lepas 30 ulama al azhar kembali ke mesir, begini pesannya                            harianbengkuluekspress.id-  setelah  tiga tahun mengabdi dan berbagi ilmu di indonesia, sebanyak 30 ulama asal al-azhar kembali ke mesir. 
pelepasan pengembalian puluhan ulama itu langsung dipimpin  menteri agama ri nasaruddin umar  di kantor kemenag ri, kamis 30 januari 2025. 
dikatakan nasaruddin umar, kehadiran para ulama tersebut telah memberikan  pengaruh positif  terhadap mahasiswa dan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi perkembangan moderasi beragama di indonesia.
" anda datang ke indonesia dari jantung al-azhar al-syarif, membawa pesan luhurnya, bekerja untuk menyebarkan moderasi dan keseimbangan, mengajarkan ilmu-ilmu islam kepada generasi kita, dan menegakkan nilai-nilai islam yang luhur. kalian benar-benar duta besar bagi al-azhar al-syarif dan duta besar bagi mesir tercinta," ucap menag.
baca juga:mana yang lebih bagus, mencuci muka pakai air hangat atau air dingin ? ini kata ahlinya 
baca juga:warga mengeluh, wabup seluma sidak pt ssl, ini temuannya
kehadiran para ulama itu, telah mencerahkan pikiran para pemuda dan menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan agama di indonesia.
"kami telah melihat dalam diri anda ketulusan dalam bekerja, kebijaksaaan dalam membimbing dan kesabaran dalam menjalankan pesan anda, " lanjutnya. 
menag  juga mencatat bahwa indonesia, yang memiliki komunitas muslim terbesar di dunia, telah mendapatkan banyak manfaat dari apa yang telah diajarkan di indonesia.
salah satunya adalah menghasilkan generasi-generasi pelajar yang dapat membawa pesan islam moderat kepada komunitas mereka dan berkontribusi pada pemulihan bangsa. 
"bukan rahasia lagi bahwa al-azhar al-syarif adalah model global islam moderat yang menolak ekstremisme dan fanatisme. ia memainkan peran utama dalam menghasilkan ribuan sarjana yang telah memperkaya dunia islam dengan pengetahuan dan etika mereka" bebernya. 
baca juga:luar biasa, diterima 120 siswa, pendaftar sma kemala bhayangkara tembus 11 ribu, ini unggulannya 
baca juga:hati-hati, beredar hoax pemberangkatan haji gratis catut kemenag 
 menteri juga mengatakan bahwa hubungan ilmiah dan budaya antara mesir dan indonesia telah diperkuat melalui kerja sama selama bertahun-tahun. 
 dia juga mengakui bahwa ilmu pengetahuan adalah sarana terbesar untuk memperkuat hubungan.
oleh karena itu, menag berharap dapat melihat sinergi yang berkelanjutan terkait dengan penguatan kerja sama antara lembaga-lembaga keagamaan dan pendidikan kedua negara melalui peningkatan beasiswa bagi para pelajar indonesia di al azhar al-syarif. 
perluasan program pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya, serta penyelenggaraan konferensi dan seminar bersama yang bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai islam yang paling toleran di dunia.
diharapkan sinergi akan tercipta. program ini merupakan program kerja sama antara kementerian agama dan universitas al azhar, yang mengirimkan para pengajar ke lembaga-lembaga pendidikan islam seperti pesantren dan madrasah di indonesia. 
baca juga:kabar baik, siswa sekolah swasta diprioritaskan dapat bantuan pip, ini syarat dan caranya 
baca juga:lsm sekundang mandiri imbau kepala sekolah di bengkulu selatan tingkatkan pengawasan, ini tujuannya
mab'uts merupakan bentuk pengabdian bagi para mahasiswa dan dosen universitas al azhar kairo. mab'uts ditunjuk melalui seleksi oleh al azhar.  penugasan ini berlangsung selama tiga tahun dan  akan dilakukan evaluasi tahunan. 
duta besar republik arab mesir untuk indonesia, yasse hassan alshemy menyampaikan rasa terima kasih dan kekagumannya atas kerja sama pemerintah indonesia melalui kementerian agama, khususnya di bidang pendidikan dan keagamaan, yang terus terlaksana dengan baik dan berkesinambungan.
 beliau juga mengucapkan terima kasih dan selamat kepada maboot yang telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik selama tiga tahun di lembaga pendidikan islam di indonesia.
"kerja sama pengiriman mab'uts al-azhar al-syarif ini sangat bermanfaat bagi penyebaran islam moderat dan pengembangan bahasa arab  fusha  di indonesia pada khususnya, dan program ini akan terus berlanjut sesuai dengan yang diamanatkan dalam nota kerja sama antara pemerintah indonesia dan mesir" tandasnya. (**)