Warga Minta Jalan Segera Dibangun, Begini Kondisi Jalan di Desa Muara Santan dan Kinal Jata Bengkulu Utara

IST/BE Beginilah penampakan akses jalan desa Muara Santan dan Desa Kinal Jaya kondisi jalan masih tanah.--
Harianbengkuluekspress.id- Warga Desa Muara Santan dan Desa Kinal Jaya Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara (BU), meminta akses jalan link antara kedua desa tersebut segera dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Karena, jalan tersebut belum ada pengerasan hanya tanah sehingga apabila hujan kondisi jalan berlumpur hingga mempersulit akses masyarakat setempat.
Seperti diungkapkan salah seorang warga Desa Kinal Jaya, Sarwan Doyo, selaku masyarakat dirinya meminta kepada pemerintah dapat membantu dan menuntaskan perbaikan jalan desanya tersebut. Karena keadaan jalan masih tanah dan berlumpur jika musim hujan, serta apabila musim kemarau jalan berdebu. Sehingga menghambat akses mobilisasi, masyarakat baik untuk kegiatan sehari-hari hingga mengeluarkan hasil panen masyarakat yang memperlambat perekonomian masyarakat.
"Kami selaku warga sangat berharap kepada pemerintah daerah, agar dapat segera membangun jalan desa kami. Ini bukan hanya menggangu aktivitas masyarakat sehari. Ini juga berdampak bagi anak anak sekolah yang sering terjatuh sehingga baju anak anak sekolah kotor dan apabila musim kemarau jalan sangat berdebu," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan, Mariman, warga Desa Muara Santan, sejak tahun 2009 jalan di desanya tersebut belum ada perbaikan dari pemerintah hingga saat ini. Dan ia pun berharap agar pemerintah dapat segera melakukan perbaikan. Apabila musim hujan kondisi jalan tidak bisa dilalui baik roda 4 maupun roda 2.
BACA JUGA:Puluhan Kepsek Segera Pensiun, Ini Penjelasan Ketua PGRI Benteng
BACA JUGA:Truk Masuk Jurang di Liku Sembilan, Ini Kronologis 2 Truk Saling Bertabrakan
"Tidak banyak harapan kami mas, kami meminta Pemda dapat segera memperbaiki dan membangun jalan desa kami ini," harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten BU Munadi, menuturkan, kalau untuk pembangunan jalan link kedua tersebut sudah dilaksanakan pembangunan aspal hotmix sejak 2023.
Karena, pembangunan jalan tersebut dilakukan secara bertahap yang menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Dijelaskannya, link jalan tersebut memiliki panjang sekitar 13 Kilometer yang saat ini tersisa sekitar 4 kilometer yang masih perlu dibangun.
"Kalau untuk link jalan kedua desa tersebut sudah dilakukan sejak 2023 dan kita lakukan secara bertahap. Karena melihat kondisi keuangan daerah," tuturnya.
Lanjut Munadi, pada 2023 dibangun dengan anggaran Rp 400 juta. Kemudian, melalui DBH sawit Rp 8,2 miliar pada 2024. Sementara di tahun 2025 ini pihaknya telah menganggarkan sebesar Rp 4,2 miliar melalui DBH sawit sepanjang 1,2 Kilometer.
"Untuk pembangunan tahun ini direncanakan sepanjang 1,2 Km dengan anggaran sebesar Rp 4,2 miliar melalui DBH sawit. Dan kita masih menunggu proses refocusing. Sedangkan, pada 2026 juga telah dianggarkan untuk menuntaskan pembangunan jalan tersebut," pungkasnya. (Afrizal)