APJI Siap Dukung Program MBG, Siapkan Dapur Sejumlah Ini Untuk Siapkan Makan Bergizi Anak di Bengkulu

Ketua Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Provinsi Bengkulu, Trisna Anggraini bersama tim Badan Gizi Nasional yang berkunjung ke dapur makanan bergizi Ye katering di Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu.-Rio Susanto/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Provinsi Bengkulu menyatakan kesiapannya mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak dari usia balita hingga sekolah menengah mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Ketua APJI Provinsi Bengkulu, Trisna Anggraini mengungkapkan kepada BE, Kamis, 13 Februari 2025, APJI telah menyiapkan sejumlah dapur yang tersebar di Kota Bengkulu dan Kabupaten di Provinsi Bengkulu. Dapur tersebut disiapkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis.
"Kami siap dengan Program Makan Bergizi Gratis Pak Presiden. Kami sudah memiliki beberapa teman-teman di Bengkulu yang telah mengantongi izin dan memiliki dapur dengan level masing-masing," ujar Trisna.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) dan Universitas Pertahanan (UNHAN).
BACA JUGA:Susmanto Jabat Ketua FKPPI BS, Siap Lanjutkan Perjuangan
"APJI dan UNHAN sudah menjadi mitra kami dalam memberikan pelatihan kepada anak-anak Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Sebab setiap daerah punya tantangan masing-masing, dan Bengkulu tentu berbeda dengan Papua atau Aceh dalam hal kebutuhan gizi," tambahnya.
Dalam implementasinya, APJI Bengkulu menerapkan sistem distribusi makanan yang mempertimbangkan lokasi dapur dan sekolah yang dilayani. Tujuannya agar makanan tetap segar dan tidak menempuh jarak jauh.
"Setiap catering akan memenuhi kebutuhan sekolah terdekat dengan posisi dapur mereka. Misalnya, saya di Penurunan, maka saya akan melayani sekolah dasar di Kecamatan Ratu Samban. Tujuannya agar makanan tetap segar dan tidak menempuh jarak jauh," jelas Trisna.
Saat ini, jumlah dapur yang siap terlibat dalam program di Bengkulu masih terbatas, berkisar dibawah 20 dapur. Meski begitu dapur tersebut bukanlah dapur industri.
BACA JUGA:Antara Perkuat Kemitraan dengan BE , Pimpinan Antara Berkunjung ke BE Ini yang Dibahas
"Dapur yang kami siapkan ini bukan dapur industri. Jika sudah mencapai 3.000 porsi per hari, itu sudah masuk kategori industri. Kami berharap ada kebijakan dari Badan Gizi Nasional (BGN), agar teman-teman di kabupaten bisa perlahan naik kelas menuju industri," kata Trisna.
Selain ketersediaan dapur, aspek kualitas gizi juga menjadi perhatian utama APJI Bengkulu. Trisna menekankan bahwa makanan yang disediakan harus memiliki keseimbangan gizi yang jelas, terutama dalam kandungan kalori dan protein hewani.
"Harus ada keseimbangan antara kalori hewani dan buah-buahan. Anak-anak perlu memahami pola makan sehat sejak dini," katanya.