Nyaris Tewas Dihajar Suami, Korban Butuh Bantuan Biaya Operasi

Korban KDRT di Kabupaten Benteng menjalani perawatan di RSMY Kota Bengkulu-Istimewa/Bengkulu Ekspress -

BENTENG, BE - Pristiwa tragis menimpa Erma Ningsih (46), warga Desa Taba Teret Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).

Ibu rumah tangga (IRT) ini nyaris tewas dihajar suaminya sendiri berinisial Uj.

Akibatnya, korban mengalami luka parah dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit M Yunus Bengkulu.

Korban mengalami luka robek di bagian telinga dan mendapat 47 jahitan di bagian kepala.

BACA JUGA:Sopir Jual Mobil Majikan, Begini Pengakuan Pelaku

BACA JUGA:BPN Benteng Bagikan 1.250 Sertipikat ke 10 Desa dan Kelurahan, Ini Daftarnya

Korban yang terluka parah ditemukan warga di warung miliknya, di kawasan Liku Sembilan Kecamatan Taba Penanjung pada Kamis, Desember 2023 pagi.

Dari hasil CT scan, pada bagian kepala korban ditemukan adanya gumpalan darah dan harus dilakukan operasi.

"Kami harap pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman setimpal," kata aktivis pemerhati anak dan perempuan di Kabupaten Benteng, Juminarti.

Dari informasi yang didapat, sambung Juminarti, biaya operasi korban juga memerlukan biaya yang cukup besar.

Hal ini dikarenakan penanganan pada korban KDRT tidak ditanggung oleh BPJS.

Demi membantu korban, lanjutnya, pihak keluarga berharap ada bantuan dari para dermawan. Donasi bisa langsung diberikan melalui rekening atas nama Sari Fadila Rahma (anak korban). Yaitu melalui Bank BSI : 7167079215 dan BCA : 6555357013.

"Untuk biaya operasi membutuhkan dana sebesar Rp 56 juta. Secara keseluruhan, biaya pengobatan ditaksir mencapai Rp 60 juta," ungkap Juminarti.

Sementara itu, Kapolres Benteng, AKBP Dedi Wahyudi SSos SIK MH MIK melalui Kasat Reskrim, AKP Wahyu Wijayanta SIKom membenarkan adanya kasus dugaan KDRT yang menimpa warga Desa Taba Teret, Kecamatan Taba Penanjung tersebut.

Tag
Share