Penarik Miskin Ekstrem Terbanyak, Segini Jumlahnya

Foto 1. BUDI/BE Rakor yang telah digelar Pemkab Mukomuko mengenai pengentasan kemiskinan di daerah tersebut.-BUDI/BE-

MUKOMUKO,BE – Kabupaten Mukomuko salah satu daerah di Provinsi Bengkulu yang masih terdapat warga yang miskin ekstrem. Berdasarkan  data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, sebanyak 23.399 jiwa di Kabupaten Mukomuko dinyatakan miskin ekstrem.

BACA JUGA:Konsumsi Ikan Cegah Stroke, Ini Keterangan dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Dalam Waktu Dekat JPTP BS Diumumkan

Jumlah warga yang dinyatakan miskin ekstrem tahun 2023, tersebar di 15 kecamatan dan terbanyak di Kecamatan Penarik. Adapun data miskin ektrem, yakni per kecamatan yakni  Kecamatan Lubuk Pinang sebanyak 2.053, Kecamatan Air Dikit 1.215, Kecamatan Air Manjunto 1.657, Kecamatan Air Rami 1.933, Kecamatan Ipuh sebanyak 1.941 jiwa. Kecamatan Kota Mukomuko sebanyak 1.768, Kecamatan Malin Deman 1.088, Kecamatan Penarik 2.642, Kecamatan Pondok Suguh 1.471 dan Kecamatan Selagan Raya 2.054 jiwa. Sedangkan jumlah warga miskin ekstrem di Kecamatan Sungai Rumbai sebanyak 667, Kecamatan Teramang Jaya sebanyak 959, Kecamatan Teras Terunjam sebanyak 1.274, Kecamatan V Koto sebanyak 1.088, dan Kecamatan XIV Koto sebanyak 1.589 jiwa. Dari data P3KE Kemenko PMK, jumlah warga miskin ekstrem terbanyak ada di Kecamatan Penarik sebanyak 2.642 jiwa, disusul Kecamatan Selagan Raya sebanyak 2.054, lalu Kecamatan Lubuk Pinang sebanyak 2.053 jiwa. Sedangkan jumlah warga miskin ekstrem paling sedikit ada di Kecamatan Sungai Rumbai yaitu 667, disusul Kecamatan Teramang Jaya sebanyak 959 jiwa. Meski jumlah warga miskin di Kabupaten Mukomuko sebanyak 23.399 jiwa. Namun jumlah tersebut masih tergolong rendah atau sedikit jika dibandingkan dengan Kabupaten lain di Provinsi Bengkulu. Dilihat dari persentase kemiskinan ekstrem Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Kabupaten Mukomuko masuk dalam urutan ke lima dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebanyak 3,17 persen. Sedangkan untuk tingkat kemiskinan, Kabupaten Mukomuko masuk dalam urutan ke delapan dari 10 kabupaten/kota dengan persentase sebanyak 11,44 persen. 

Wakil Bupati (Wabup) Mukomuko, Wasri menyampaikan, pihaknya hingga saat ini terus berupaya maksimal untuk menekan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di daerah ini. Dengan berbagai program dan bantuan yang bersentuhan langsung dengan warga. Diyakini Wabup, bisa menekan jumlah angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Mukomuko. Selain itu, pihaknya juga menekankan kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) agar dapat berinovasi dan berkolaborasi dengan semua pihak . Dalam upaya pengentasan kemiskinan yang jumlahnya masih cukup banyak.

“Kita sudah melakukan rapat koordinasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem serta verifikasi dan validasi data P3KE tahun 2023,” bebernya. 

Menurutnya, rapat koordinasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Mukomuko. Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Kemudian ditargetkan  tahun 2024 mendatang nol persen kemiskinan ekstrem di daerah tersebut. Sehingga keterpaduan dan sinergi tiga strategi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem perlu dijalankan. Dengan cara tepat sasaran baik data dan instrumen, lalu kolaborasi pemerintah pusat, pemda, dan para pemangku kepentingan dan masyarakat juga sangat penting.

“Inilah langkah yang harus kita lakukan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem. Namun kita juga perlu data valid agar kita mengetahui berapa jumlah warga miskin ekstrem di daerah ini,” pungkas Wabup. 

Sebelumnya Kepala Bappelitbangda Kabupaten Mukomuko, H Gianto melalui Kepala Bidang Ekososbud,  Novtri Sayadi  menerangkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko belum menetapkan secara bersama indikator warga yang disebut sebagai miskin ekstrem. Pasalnya data dan indikator dari Kemenko dan PMK RI masih data mentah dan belum menyesuaikan dengan  situasi serta kondisi di daerah khususnya di Kabupaten Mukomuko.

“Data yang disampaikan Kemenko PMK RI, jumlah warga miskin ekstrem di daerah kita ini sebanyak 23 ribu jiwa lebih. Kemudian telah dilakukan  verifikasi dan validasi data (Verval) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) serta  Dinas Sosial (Dinsos) sebanyak 17 ribu jiwa,”katanya. 

Ia juga menyebutkan, indikator warga miskin ekstrem  oleh Kemenko PMK RI pendapatan warga yang bersangkutan Rp 11 ribu per hari. Sedangkan mayoritas warga kita di daerah ini di atas Rp 11 ribu per hari. Nah dari indikator itu, pemerintah pusat pun telah menyerahkan ke daerah untuk menambah indikator-indikator yang disesuaikan dengan kondisi di suatu daerah. “Nah inilah yang akan kita tetapkan bersama, tentunya melibatkan pihak-pihak terkait. Intinya jika indikator Rp 11 ribu per hari pendapatan warga. Maka besar kemungkinan daerah kita ini tidak ada lagi warga yang miskin ekstrem,” bebernya. (900)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan