Pupuk Subsidi di Bengkulu Utara Siap Ditebus . Ini Jadwalnya
Kepala DTPHP Bengkulu Utara, Abdul Hadi--
Harianbengkuluekspress.id - Menjelang masa tanam padi perdana tahun 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada Februari mendatang, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) memastikan kesiapan distribusi pupuk subsidi bagi petani. Kepastian ini disampaikan sebagai langkah antisipatif agar petani tidak menghadapi kendala saat memasuki periode olah lahan di awal tahun.
DTPHP Bengkulu Utara mencatat sebanyak 15.994 petani telah terdaftar dalam usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) 2026. Ribuan petani tersebut merupakan penerima utama untuk alokasi pupuk subsidi jenis Urea dan NPK. Hingga saat ini, proses distribusi pupuk dari PT Pusri menuju gudang penyalur masih berlangsung dan dipastikan rampung sebelum akhir tahun.
Kepala DTPHP Bengkulu Utara, Abdul Hadi menegaskan, bahwa seluruh jaringan distribusi, mulai dari agen hingga pengecer, wajib siap melayani proses penebusan pupuk pada Januari 2026. Ia menyebutkan, langkah ini penting agar tidak terjadi keterlambatan pasokan yang dapat mengganggu ritme tanam petani.
“Seluruh persiapan sudah kita matangkan. Pupuk subsidi harus sudah bisa ditebus pada Januari agar masa tanam Februari tidak terganggu,” ujar Abdul Hadi.
BACA JUGA: Pemda Benteng Usulkan Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, Segini Jumlahnya
BACA JUGA: Dapur MBG di Benteng Kembali Bertambah, Segini Jumlahnya
Menurutnya, penyampaian dan validasi data petani dalam RDKK menjadi bagian penting dalam mendukung mekanisme penebusan pupuk berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dengan 15.994 nama petani telah diinput dan tervalidasi, pihaknya optimistis proses penebusan tidak akan menghadapi masalah administrasi yang biasanya menjadi kendala setiap tahun.
“Validasi data ini untuk memastikan tidak ada masalah saat petani melakukan penebusan berbasis NIK. Kita ingin awal tahun nanti semua berjalan lancar,” jelas Abdul Hadi.
Ia juga menambahkan, bahwa kebijakan percepatan distribusi dan kesiapan penebusan merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memastikan keberlanjutan produksi pangan, khususnya padi. Dengan persiapan yang matang sejak awal, pemerintah berharap masa tanam perdana tahun 2026 dapat dimulai tepat waktu dan hasil produksi dapat lebih optimal.
Ia juga meminta, seluruh kelompok tani untuk memastikan kesiapan internal, termasuk pengecekan kembali kebutuhan pupuk sesuai luas lahan, serta memanfaatkan sistem penebusan secara tertib. Selain itu, para petani diimbau segera berkoordinasi dengan penyuluh pertanian jika menemui kendala selama proses penebusan berlangsung.
Kepastian distribusi pupuk subsidi ini diharapkan dapat memberikan rasa tenang bagi petani di Bengkulu Utara. Dengan pupuk yang sudah tersedia dan bisa ditebus lebih awal, para petani dapat merencanakan pengolahan lahan sejak Januari sehingga pelaksanaan tanam pada Februari tidak mengalami keterlambatan.
“Harapan kami, masa tanam perdana 2026 bisa berjalan sesuai target. Dengan kesiapan pupuk, tidak ada alasan untuk menunda,” tutup Abdul Hadi.
Dengan langkah ini, Pemerintah Bengkulu Utara menegaskan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian sebagai salah satu penopang utama ketahanan pangan daerah, sekaligus memastikan kebutuhan petani terpenuhi tepat waktu demi keberhasilan musim tanam mendatang.(afrizal)