Stunting Ditargetkan Turun, Wabup Lakukan Ini

DOK/BE Wabup Seluma saat mendapatkan penghargaan dalam penanganan stunting.--

TAIS, BE -  Pemerintah Kabupaten Seluma menargetkan di tahun 2024 ini dalam penanganan stunting mengalami penurunan di bawah 20 persen. Sehingga penyuluhan maupun sosialisasi gencar dilakukan terutama dalam pola asuh, terutama di wilayah yang pertumbuhan stunting masih tinggi, seperti di Kecamatan Sukaraja.  Sekalipun anggaran tidak tersedia sama sekali.

Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Seluma, Gustianto mengatakan, awal dirinya dilantik sebagai Wakil Bupati Seluma, stunting berada diangka 40 persen.  Sementara saat ini sudah diangka 22,1 persen.  Ironisnya, sekalipun mendapatkan penghargaan dari presiden sebesar Rp 5,7 miliar, namun hingga saat ini tidak diketahui wujudnya.

“Walau drastis turunnya, tapi kami TPPS tetap akan bekerja dan berusaha keras memerangi stunting ini," ujarnya.

Pola asuh kata Gustianto, menjadi faktor utama anak terjangkit stunting. Pola asuh yang salah menyebabkan gizi anak tidak tercukupi, karena makan anak yang tidak teratur.

"Jadi bukan semata faktor ekonomi penyebab stunting ini. Orang dengan ekonomi yang berkecukupan malah rawan, sebab acuh dengan pola asuh ini. Makan anak menjadi tidak teratur," ucapnya.

Dibeberkan, tahun 2024 ini sosialisasi atau penyuluhan fokus untuk membahas pola asuh anak.  Agar dapat diterapkan oleh orang tua dalam mengurus dan merawat tumbuh kembang anak. Sosialisasi akan dilakukan dengan pola bye name bye address.  Sehingga benar tersampaikan ke para orang tua. Serta sasaran tertuju dengan jelas dan bisa mendongkrak penurunan.

"Pola asuh ini menjadi titik berat kita untuk sosialisasi. Nanti kita akan libatkan semua elemen di desa, mulai dari Pemdes, PKK, majelis taklim dan organisasi lainnya yang ada di desa," pungkasnya. (333)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan