Pedagang Kena Hipnotis, Uang Ratusan Ribu Raib
IRUL/BE PEDAGANG: Pedagang kerupuk di Pasar Inpres yang menjadi korban hipnotis, Kamis 29 Februari 2024.--
Harianbengkuluekspress.id - Kejahatan dengan cara hipnotis terjadi kembali terjadi di Kabupaten Kaur, Kamis 29 Februari 2024. Kali ini korbannya dialami seorang pedagang kerupuk yang telah lanjut usia (Lansia) bernama Husni (79), warga Desa Padang Genteng Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur.
Akibat kejadian ini uang sekitar Rp 350 ribu hasil jualan kerupuk itu raib diambil pelaku.
“Waktu kejadian itu saya tidak melihat dan tiba-tiba saya tau sudah heboh kalau ada korban hipnotis,” kata Santa (37), salah satu penjaga parkir di Pasar Inpres, Kamis 29 Februari 2024.
Data terhimpun BE, aksi hipnotis itu terjadi Kamis 29 Februari sekitar pukul 08.00 WIB di sekitar Pasar Inpres Kota Bintuhan Kecamatan Kaur Selatan.
Kejadian itu bermula dari korban yang sehari-hari berjualan kerupuk di pasar Inpres itu, pada saat itu pelaku yang bergerak ingin membeli kerupuk dengan uang mainan, setelah berhasil mengelabui korban pelaku lalu menukar uang hasil jualan sekitar Rp 350 ribu dengan uang mainan dengan lembaran Rp 100 ribu.
BACA JUGA:Tersangka Korupsi RSUD Rejang Lebong Bertambah, Berikut Identitas dan Perannya
BACA JUGA:Razia Kendaraan Mati Pajak, Ini Dia Tujuan Dishub dan Polresta Bengkulu.
Korban baru sadar setelah pelaku meninggalkan korban dan ia melihat uang yang pegang tersebut adalah mainan.
“Kalau untuk pelaku itu perempuan dan korban baru sadar kalau jadi korban hipnotis itu saat melihat uang dimasukan dalam tas adalah mainan,” teranghnya.
Sementara itu, Kapolres Kaur AKBP Eko Budiman SIK MIK MSi melalui Kapolsek Kaur Selatan Iptu Ryokun Atmojo ketika dikonfirmasi membenarkan adanya salah satu pedagang kerupuk di pasar Inpres menjadi korban hipnotis dan pelakunya masih dalam penyelidikan.
Dengan kejadian ini ia menghimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga harta bendanya. Dimana jika ada warga asing dan tidak pernah mengenal yang hendak bertamu agar tidak melayani.
BACA JUGA:Rapat Pleno di Lebong Ditargetkan Cepat Selesai, Ini Tujuannya
“Kita minta masyarakat agar lebih waspada dan jangan mudah percaya dengan orang dikenal, kalau ada hal-hal yang mencurigakan silahkan lapor ke polisi,” imbaunya. (Irul)