Perbanyak Titik Pasar Murah, Ini Tujuan Pemda Kota Bengkulu Disaat Menjelang Lebaran Idul Fitri
MEDI/BE Pelaksanaan pasar murah yang digelar pemkot dalam rangka menekan inflasi. --
Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kota Bengkulu mempersiapkan sejumlah lokasi pasar murah yang menjual kebutuhan sembako masyarakat. Pasar murah ini upaya menjaga kestabilan harga hingga Idul Fitri 1445 Hijriah. Jumlah titik pasar murah bakal diperbanyak.
"Kita baru melaksanakan rapat persiapan bersama tim Bulog, Bank Indonesia dan Bank Bengkulu (BPD), insya Allah ada pasar murah khusus menekan harga menjelang lebaran," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) Kota Bengkulu, Bujang Hr, Rabu 27 Maret 2024.
Bujang menargetkan pasar murah ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Sebab, tahun lalu hanya terpusat di 1 titik depan RSHD kota. Namun, tahun ini diupayakan 4 hingga 5 titik pasar murah. Penambahan jumlah ini, untuk memperluas cakupan masyarakat agar tidak kekurangan untuk mendapatkan harga mudah dibawah pasar.
"Yang jelas lebih banyak dari tahun sebelumnya," ungkapnya.
BACA JUGA: Syukuran Pemilu Sukses, Pemda Kota Bengkulu Pilih Laksanakan di Kawasan Ini
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Masyarakat Air Tenam Terima Dana Cash Rp 144 juta, Ternyata Ini Penyebabnya
Terkait penempatannya, masih akan dikaji bersama tim. Terutama memperhatikan lokasi strategi yang bisa mengakomodir minimal 2 kecamatan. Kemungkinan di gelar H-7 jelang lebaran.
"Makanya, kita rapat dulu, memastikan dimana saja lokasi yang strategis. Termasuk berkoordinasi dengan para agen sembako agar bisa memenuhi kebutuhan setiap titiknya," sampai Bujang.
Bujang menyebutkan, berbagai upaya pemkot menekan inflasi harga saat ini mulai dirasakan masyarakat. Namun, tidak akan berhenti karena kenaikan harga bisa terjadi sewaktu-waktu berdasarkan faktor-faktor pendukungnya. Oleh sebab itu, tugas pemerintah menjaga stabilitas harga agar tidak berdampak kepada perekonomian masyarakat.
"Untuk komoditi dalam bazar murah itu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, telur, beras premium kemasan, gula pasir kemasan dan minyak goreng kemasan," jelasnya. (Medi Karya Saputra)