Pengoperasian RS Pratama di Mukomuko Tunggu Selesai Ini
Untuk pengoperasian Rumah Sakit Pratama di Kabupaten Mukomuko menunggu perizinan selesai.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo SKM melalui Sekretaris Jajad Sudrajat SKM menyampaikan, meski pembangunan gedung Rumah Sakit Pratama di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko sudah selesai. Namun untuk dioperasikan masih menunggu seluruh perizinan selesai.
“Operasional RS Pratama, sekarang belum bisa dilaksanakan. Selain belum terbit izin, juga belum ada listrik untuk mengoperasional peralatan di RS Pratama tersebut,” katanya.
Menurut Jajad, pihaknya juga berangsur untuk menginstal peralatan yang sudah dibeli. Termasuk melaksanakan pemasangan peralatan, seperti x-ray dan peralatan lain. Sedangkan untuk finis penginstalan dan pemasangan peralatan RS Pratama besar kemungkinan selesai habis lebaran Idul Fitri.
“Intinya kita masih menunggu izin operasional keluar, termasuk menunggu listrik tersambung. Besar kemungkinan sekitar Juli atau Agustus RS Pratama sudah beroperasi,” katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di RS Pratama, Jajad menyampaikan, untuk tahun 2024 ini tidak ada penerimaan atau rekrutmen tenaga medis dan paramedis baru untuk RS Pratama di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh. Sehingga untuk operasional rumah sakit itu tidak ada rekrutmen baru.
”Sementara ini kita merealokasi sumber daya manusia yang ada di beberapa fasilitas kesehatan, contohnya yang ada di Puskesmas Air Rami dan Puskesmas Ipuh,” bebernya.
BACA JUGA:2 Spesialis Curanmor Diciduk, Ini Identitasnya
Untuk merealokasi, tentu sesuai kebutuhan standar yang dibutuhkan saat ini yakni kurang lebih sebanyak 50 tenaga untuk tenaga dokter, medis, paramedis, administrasi, dan penunjang tata usaha.
Diakuinya untuk sementara, rumah sakit itu beroperasi seadanya dulu. Yang penting organisasi perangkat daerah terbentuk, didaftarkan dan dapat izin operasional.
”Sembari berjalan ada evaluasi dianalisis kembali kebutuhan tenaga, kebutuhan sarana dan prasarana,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk kebutuhan tenaga rumah sakit, diyakininya untuk tenaga medis dan paramedis yang ada di dua puskesmas mencukupi dengan total Puskesmas Ipuh sekarang ini sampai sekitar 100 orang lebih. Namun untuk realokasi ke pratama semua tidak mungkin. Dan untuk mengatur pembagian tenaga dari puskesmas ke rumah sakit, kebijakan analisis kebutuhan SDM kesehatan ke Sekretariat Dinkes dan rencana kebutuhan SDM kesehatan, untuk eksekusi di Kasubag Kepegawaian.’
’Untuk gaji karyawan, pembiayaan di bawah Dinas Kesehatan pada tahun pertama sambil menunggu operasional setelah terbentuk UPT,” ungkapnya.(budi)