Pulang Kampung ke Kedurang, Wakil Ketua MPR RI Ini Perjuangkan Bandara Perintis
Wakil Ketua MPR RI, H Yandri Susanto SPt saat menyampaikan rencana pembangunan bandara perintis di Kedurang, Bengkulu Selatan.-RENALD/BE -
"Insya Allah kita akan bangun poros-poros ekonomi yang lain, seperti Jalan Kedurang - Padang Guci melalui Pagar Bunga dan Jalan Batu Balai - Kota Pagar Alam," terangnya.
Untuk diketahui, Yandri Susanto merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Banten II sejak 2009-2014. Kemudian pada periode 2019-2024 ia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Sementara itu, salah sorang pemudik asal Serpong, Kota Tanggerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten yang mudik ke kampung halaman di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Kedurang, Marjaya AS menyambut baik dan mendukung adanya rencana pembangunan infrastruktur untuk memudahkan akses penghubung ke Kedurang, khususnya rencana pembangunan bandara perintis.
Sebab, dari pengalaman pribadinya saat mudik dari Serpong menuju ke Kedurang membutuhkan waktu tempuh perjalanan darat selama 31 jam menggunakan kendaraan pribadi.
Bahkan, waktu perjalanan dapat lebih panjang ketika kemacetan terjadi pada saat adanya penumpukan kendaraan pemudik dibeberapa titik, seperti di Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten.
"Kami pemudik sangat mendukung adanya wacana pembangunan bandara perintis di Bengkulu Selatan, khususnya di Kedurang. Kami yakin dengan adanya bandara perintis dapat meringkas waktu tempuh para pemudik, sebab bisa memilih jalur udara selain jalur darat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Marjaya juga menyampaikan sektor pariwisata memang sudah seharusnya dapat ditonjolkan di Kedurang.
Sebab, Kedurang memiliki potensi pariwisata yang bagus dan memiliki nilai jual, seperti Goa Suruman dan Taman Bunga Raflesia Bukit Barisan Kedurang.
"Saya sejak tahun 1991 mudik bersama keluarga hampir setiap tahunnya ke Kedurang. Saya lihat sudah seharusnya sektor pariwisata yang ada dapat dimunculkan, karena para pemudik seperti kami masih merasa minim sekali tempat wisata yang disuguhkan di Bengkulu Selatan. Bahkan tempat wisata yang ada juga seperti kurang terawat," pungkasnya. (117)