Pengusutan Dana Fiskal Stunting Dilanjutkan, OPD Ini Segera Diperiksa Jaksa
Kasi Pidsus, Ahmad Gufroni, SH MH--
BACA JUGA:Dorong Perpustakaan Tersertifikasi, Ini Tujuannya
"Kita harap siapapun nanti yang kami panggil dapat kooperatif, jujur dan tidak berbelit. Karena ini uang negara yang peruntukannya jelas, sehingga realisasinya harus bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
Sekadar mengingatkan, ada tujuh OPD penerima dana Insentif Fiskal Stunting tahun 2023. Dana yang diberikan Menkeu sebesar Rp 5,7 miliar di akhir tahun 2023 ini sebagai bentuk penghargaan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Seluma yang telah sukses menekan dan menurunkan angka stunting.
Dimana kurun waktu tiga tahun angka stunting di Kabupaten Seluma turun drastis dari 40 persen menjadi 22,4 persen di tahun 2023 yang lalu. Namun diduga dana ini diselewengkan, dengan dialokasikan ke OPD yang notabene anggaranya telah ada di APBD. Pengalokasiannya pun tanpa ada rapat, baik bersama tim TPPS maupun DPRD Kabupaten Seluma. (Jefrianto)
BACA JUGA:Halal Bihalal, Bupati Minta Segera Jalankan Program Pembangunan
Berikut realisasi Dana Fiskal Stunting Rp 5,7 M dari Menteri Keuangan Tahun 2023.
- Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Perkimhub) Kabupaten Seluma : Perbaikan RTLH untuk pencegahan tumbuh dan berkembangnya pemukiman kumuh Rp 896,2 juta
- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Seluma: Fasilitasi tim penggerak PKK dalam gerakan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan keluarga Rp 500 juta
- Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma: Pengelolaan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) Rp 2,027 miliar, serta pengelolaan pelayanan kesehatan gizi masyarakat Rp 371,6 juta.
- Dinas Lingkungan Hidup: Penanganan sampah Rp 91 juta
- DP3AP2KB Kabupaten Seluma: Promosi dan sosialisasi kelompok kegiatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga Rp 70 juta
- Dinas PUPR Kabupaten Seluma: Peningkatan sarana dan prasarana air bersih Rp 1,2 miliar
- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais: Pengadaan obat dan vaksin Rp 1 miliar, serta pengadaan bahan habis pakai Rp 800 juta.