Olah Sampah Plastik jadi BBM, Ini Inovasi DLH Kota Bengkulu
RIO/BE Pemkot Bengkulu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu akan merealisasikan program mengubah sampah pelastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2024 ini.--
Kemudian, sampah ini juga menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemkot menargetkan PAD sampah di kota ini untuk tahun 2024 ini sebesar Rp 3,5 miliar.
BACA JUGA: Puluhan Auning Dibangun di Pantai, Ini Tujuan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu
"Target dari PAD retribusi sampah saja Rp 3,5 miliar untuk tahun ini dan hal tersebut harus kita capai tentunya," jelas Rusman.
Kemudian, dengan adanya inovasi pengelolaan sampah plastik, tentu ini akan membuat lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar.
"Semoga pengolahan sampah bisa menjadi bijak dengan inovasi baru ini," tutupnya.
Sekedar untuk diketahui, DLH Kota Bengkulu merencanakan mengubah sampah plastik menjadi BBM dengan kualitas melebihi BBM jenis Pertamax rencana tersebut, direalisasikan pada 2024 ini. Pada 21 Desember 2023, investor dari Swiss tersebut datang kesini untuk survei. Investor ini sifatnya kerja sama dengan DLH. Pada 2024 mulai dan BBM yang dihasilkan ron oktannya diangka 95, diatas Pertamax yang hanya 92 persen.
BACA JUGA:Koban Banjir Lebong Butuh Air Bersih dan Makanan Siap Saji, Berikut Respons Bupati
Bahkan, untuk mendorong kerja sama itu, DLH kota menyiapkan lahan seluas 4 sampai 5 hektare sebagai tempat pengolahan sampah plastik menjadi BBM tersebut. Investor dari Swiss ini mengadakan mesin pengubah plastik menjadi BBM. Harganya pembuatannya cukup fantastis yakni Rp 65 miliar, dengan kapasitas dapat mengolah sampah 40 ton sehari. Dampak positif lainnya yakni pemulung yang ada di Kota Bengkulu akan diberdayakan, bahkan anak-anak pemulung akan di sekolahkan oleh investor dari Swiss tersebut. Pemkot yakin kerjasama tersebut akan berhasil karena telah melakukan persiapan dengan matang. (Bhudi Sulaksono)