Kebutuhan Pangan Terancam, Ini Penyebabnya

ist/BE Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu mengadakan pasar murah sembako menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 di kawasan Stadion Semarak Sawah Lebar Bengkulu, Jumat 14 Juni 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Angka inflasi Provinsi Bengkulu cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, angka inflasinya pada bulan Mei 2023 sebesar 3,71 persen.

Angka inflasi itu terjadi, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks harga kelompok pengeluaran. 

Baik itu, pengeluaran kelompok makanan, minuman dan tembakau hingga kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Inflasi itu, juga mengancam kebutuhan pangan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu berupaya mengendalikan inflasi. Salah satu caranya dengan menggelar pasar murah.

BACA JUGA:Ini Hasil Pengecekan Bapokting

BACA JUGA: Cetak KTP, Pelajar Dihadiahi Jaket oleh Pejabat Ini

Asisten II Setdaprov Bengkulu RA Denni SH MH mengatakan, pasar murah itu dilakukan agar masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok. Tentunya dengan harga yang lebih terjangkau, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha yang identik dengan peningkatan kebutuhan bahan makanan.

"Jadi ini salah satu bentuk hadirnya pemerintah di tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari," terang Denni, usai membuka pasar murah di halaman depan Stadion Semarak Sawah Lebar Bengkulu, 24 Jumat 2024.

Dijelaskannya, berbagai bahan pokok dijual murah. Seperti beras SPHP Rp 59 ribu per 5 Kg, ayam potong Rp 30 ribu per Kg, telur Rp 50 ribu per karpet, bawang merah Rp 35 ribu per Kg, bawang putih Rp 34 ribu per Kg, minyak goreng SIP Bantal Rp 14.500 per 900 ml.

Semua harga kebutuhan pokok itu dijual dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran.

BACA JUGA:Ini Batas Akhir Penyelesaian Temuan TGR 16 OPD

"Kita gelar selama dua hari 14-15 Juni," tuturnya.

Di sisi lain, Pemprov juga mengantisipasi kemungkinan terganggunya pasokan beras. Denni mengungkapkan langkah antisipasi yang akan dilakukan dengan melakukan pendataan ulang terhadap seluruh areal persawahan. Tujuannya, untuk memastikan ketersediaan lahan sawah yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Bengkulu.

Data tersebut, nantinya akan menjadi dasar bagi pemprov untuk mengambil langkah strategis, jika terjadi kendala dalam memperoleh pasokan beras dari luar daerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan