Kemendikbudristek Luncurkan Modul Pelatihan Berjenjang Pendidikan Inklusif, Tujuannya Begini

Kemendikbudristek luncurkan modul pendidikan berjenjang pendidikan inklusif -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program pelatihan berjenjang tentang Pendidikan Inklusif, Kamis 22 Maret 2024. 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril menuturkan  peluncuran tersebut dalam rangka meningkatkan kompetensi guru

Untuk memenuhi hak setiap murid mendapat layanan pendidikan yang inklusif dan setara. 

Ini dilakukan Kemendikbudristek  untuk mendorong sekolah agar dapat menjadi "Safe House" atau ekosistem yang mampu melindungi, merawat dan menjaga keragaman di lingkungan pendidikan. 

"Dalam pendidikan kita harus betul-betul mengenal anak kita seperti apa, sehingga tumbuh kembangnya harus kita sesuaikan dengan kodrat dan fitrah penciptaan dari sang maha kuasa. Ini adalah filosofi berpihak pada anak, dan filosofi inilah yang menjadi roh dari setiap Merdeka Belajar sejak episode 1 sampai saat ini sudah memasuki episode ke-26," ujar Iwan.

BACA JUGA:Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Resmi Dibuka, Tersedia 1.830 Posisi, Ini Syarat dan Ketentuannya

Masih dikatakannya, pelatihan berjenjang ini diluncurkan dalam bentuk modul tingkat dasar yang dapat dipelajari secara mandiri oleh guru, kepala sekolah.

Dan pengawas sekolah/penilik di seluruh Indonesia melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Pendidikan dan pelatihan berjenjang untuk guru ini dibagi atas tiga tingkatan, yaitu: tingkat dasar, tingkat lanjut, dan tingkat mahir. 

Modul tingkat dasar terdiri dari beberapa topik, di antaranya Keberagaman Peserta Didik, Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik, serta Kolaborasi untuk Lingkungan Belajar yang Aman, Ramah, dan Menyenangkan.

Ia mengingatkan agar seluruh ekosistem pendidikan terus melakukan kerja kolaborasi, mengambil peran serta, untuk mewujudkan pendidikan inklusif, tandasnya.

BACA JUGA:Pemudik Wajib Tahu, Ini Estimasi Biaya Tol Dari Jakarta, Semarang, Yogjakarta, Surabaya

Disisi lain, Pengurus Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Endang Budi Karya, mengapresiasi komitmen Kemendikbudristek

Dalam memprioritaskan perwujudan pendidikan inklusif melalui peluncuran modul pelatihan ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan