harianbengkuluekspress.id - Sejak tiga hari terakhir di sejumlah SPBU di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mengalami antrean panjang. Antrean panjang tersebut terjadi sejak adanya isu bahwa pipa penyaluran BBM PT Pertamina Bengkulu rusak ditabrak kapal tongkang pada 2 Juni lalu. Isu ini beredar melalui media sosial serta pesan berantai Whats App (WA) serta ditambah dalam satu hari disejumlah SPBU melayani pembelian BBM. Sehingga menimbulkan kepanikan dari masyarakat atau Panic Buying dan membuat masyarakat berbondong bondong untuk mengantre membeli BBM hingga hari ini Jumat 7 Juni 2024.
Salah seorang warga, Fitri warga Kecamatan Arga Makmur mengatakan, bahwa dirinya rela mengantre di SPBU berjam - jam demi mendapatkan BBM. Tujuannya agar kendaraannya tidak mengalami kekosongan BBM. Hal itu dilakukannya lantaran isu beredar bahwa BBM di SPBU sulit. Sehingga dirinya pun telah mengantre untuk mendapatkan BBM.
"Khawatir lah mas, karena BBM saat ini susah sehingga saya rela mengantre berjam-jam. Kalau tidak diisi bagaimana saya mau mengantar anak sekolah dan melakukan aktifitas sehari - hari," ujarnya.
Sementara itu, Manager Operasional SPBU 24.386.10 Datar Ruyung, Aswadi Idris mengungkapkan, bahwa antrean panjang di SPBU ini disebabkan masyarakat panik akan tidak mendapatkan BBM. Padahal untuk suplai BBM dalam keadaan normal, memang pada 3 Juni lalu terjadi kekosongan BBM lantaran keterlambatan suplai BBM dari Pertamina yang biasanya dari Pertamina Bengkulu beralih ke Pertamina Sumatera Barat. Yang menjadi jadwal pengiriman sedikit terhambat lantaran jarak tempuh yang jauh.
"Pada intinya masyarakat panik bang, padahal untuk suplai BBM kita normal, hanya saja mengalami keterlambatan masuk lantaran jarak tempuh yang jauh. Yang sebelumya dari Pertamina Bengkulu sekarang dari Pertamina Sumatera Barat atau Padang," terangnya.
Dirinya pun justru heran dengan masyarakat yang panik seolah-olah BBM akan habis karena isu merusak pipa Pertamina di Bengkulu. Padahal setiap hari pihaknya mendapatkan suplai BBM seperti pertalite, pertamax dan bio solar dengan jumlah normal. Bahkan dirinya mengakui hari ini suplai pertalite sebanyak 16 ton, pertamax sebanyak 8 ton dan bio solar sebanyak 8 ton.
"Memang untuk saat ini pasokan BBM sedikit terlambat yang biasa tiba pukul 13.00 WIB dan sekarang ini paling cepat pukul 17.00 WIB," ungkapnya.
BACA JUGA:Danrem Resmi Tutup Program TMMD, Begini Hasilnya
BACA JUGA:KPU Kantongi Anggaran Rp 25,3 Miliar dan Bawaslu Baru Segini
Terkait hal tersebut, ia pun mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak panik atas kondisi saat ini. Karena untuk suplai BBM di seluruh SPBU yang ada di Kabupaten BU ini normal tidak ada pengurangan. Hanya mengalami keterlambatan saja lantaran jarak tempuh yang jauh.
"Atas nama pihak Manajerial SPBU 24.386.10 Datar Ruyung, kami minta agar masyarakat tidak panik atas kondisi saat ini. Karena pasokan BBM kita aman, hanya saja pengirimannya saja yang terlambat karena dari Pertamina Padang," pungkasnya.(afrizal)