Hanya saja, upaya menemui pendemo itu, gagal untuk menerima aspirasi. Sebab, para anggota dewan yang telah menunggu lama, tidak juga diberikan kesempatan berbicara. Maka para anggota dewan itu, memutuskan untuk meninggalkan para pendemo.
Para pendemo, akhirnya memutuskan untuk kembali menggelar orasi. Tidak hanya itu, pendemo juga melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan. Sebagai tanda, telah terbakarnya demokrasi di Indonesia.
Anjar menegaskan, meski tuntutannya tidak jadi disampaikan ke DPRD Provinsi Bengkulu. Namun pihaknya telah membacakan tuntutan tersebut di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
"Maka nanti, kami akan membuat aksi kembali, untuk menyampaikan aspirasi kami. Agar bisa diterima dan ditindaklanjuti," tandasnya.(eko)