Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu terus melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di wilayah lokalisasi guna mengantisipasi meningkatnya kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di kota.
"Pemeriksaan di lokalisasi yang berada di kawasan Pulau Baai, dilakukan oleh Puskesmas Padang Serai bekerja sama dengan lembaga masyarakat secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di komplek tersebut," ungkap Pelaksana Tugas (Plt), Kepala Dinkes kota, Joni Haryadi Thabrani, Jumat, 28 Juni 2024.
Ia juga menyebutkan, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan secara rutin tersebut hingga saat ini belum ditemukan warga yang terinfeksi HIV.
Namun, dari hasil pemeriksaan tersebut banyak warga setempat yang terinfeksi penyakit kelamin seperti chlamydia, sifilis, herpen dan lainnya.
BACA JUGA:Pangkalan Gas Melon Dicek, Ini Hasilnya
BACA JUGA:Proses Coklit Hingga Malam Hari, Ini Masalahnya
Lanjutnya, selain melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di kawasan itu, pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi terkait pemahaman dan juga edukasi terkait bahayanya penyakit HIV melalui Puskesmas di Kota Bengkulu.
Kemudian, dirinya juga meminta agar masyarakat memperbanyak memperbaiki agama serta lingkungan agar terhindar dari prilaku yang menyimpang sehingga merugikan diri sendiri.
"Saya imbau kepada masyarakat untuk setia dengan pasangan, sebab penyakit HIV menyerang para penjahat kelamin dan pengguna narkoba. Jika, masyarakat agamanya baik dan lingkungan baik maka untuk perilaku berselingkuh atau menggunakan jasa wanita tuna susila dan sebagainya bisa berkurang," paparnya.
BACA JUGA:Irvan dan Muji Mewakili Bengkulu untuk Kompetisi Ini
Dirinya juga meminta kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga sekitar untuk mengawasi lingkungan sekitar agar tindakan penyalahgunaan narkoba dan seks bebas tidak ada di sekitar lingkungan agar penyebaran penyakit HIV berkurang di Kota Bengkulu.
Hal tersebut dilakukan, sebab hingga akhir Mei 2024 lalu kasus HIV di Kota Bengkulu telah mencapai 43 orang yang telah terinfeksi dan rata-rata disebabkan oleh perilaku seks bebas serta penyalahgunaan narkoba.
"Dengan jumlah kasus HIV, kita cukup prihatin. Sebab sampai saat ini obat-obatan untuk HIV belum ada, yang ada hanya obat untuk menahan daya imun penderita HIV agar lebih lama bertahan hidup," pungkusnya. (Budhi dan Medi)