Rohidin mengatakan, ada banyak pelaku UMKM terlibat dalam kemeriahaan festival tabut. Sekitar 1.500 pelaku ekonomi menawarkan dagangannya kepada setiap pengunjung yang datang.
BACA JUGA:Modus Korupsi E-Katalog Jadi Atensi Satgas KPK RI
"Kita lihat pertumbuhan UMKM maupun kesenian kita juga semakin baik," ungkapnya.
Dijelaskannya, festival tabut ini memang digelar setiap tahun pada 1 hingga 10 Muharram atau tahun baru Islam 1446 Hijriah. Kegiatan itu digelar bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Pemprov Bengkulu dan Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) dan seluruh pihak keamanan. Maka targetnya, event tahunan itu bisa semakin meriah.
"Festival Tabut merupakan event tahunan yang pelaksanaannya dari tahun ke tahun semakin baik," tegas Rohidin.
Rohidin menjelaskan, festival tabut merupakan budaya turun-temurun yang terus bertahan di Provinsi Bengkulu, ditengah derasnya arus modernisasi.
Bukan hanya sebagai perayaan rakyat, tetapi juga merupakan bentuk keragaman seni dan budaya di Bengkulu. Apalagi Festival Tabut selalu masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf RI.
BACA JUGA:Diduga Tertembak Oleh Oknum Aparat, 2 Warga Putri Hijau Terluka
"Maka festival ini tidak hanya membangkitkan ekonomi, tapi juga mempertahankan budaya dan meningkatkan wisatawan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar SP MSi mengatakan, festival Tabut 2024 itu semakin semarak dengan partisipasi 120 sanggar seni dan komunitas seni budaya lokal. Kemeriahan festival semakin bertambah dengan kehadiran 400 UMKM dan 1.500 pelaku ekonomi kreatif yang menjajakan produk mereka.
"Selain rangkaian acara adat yang kental dengan tradisi, Festival Tabut tahun ini juga dimeriahkan dengan berbagai pagelaran seni budaya," tutur Murlin.
Murlin mengatakan, berbagai lomba juga digelar pada festival tabut. Seperti lomba dhol, lomba tari kreasi, telong-telong, dan lomba ikan-ikan menjadi daya tarik bagi para pengunjung.
BACA JUGA:Diduga Tertembak Oleh Oknum Aparat, 2 Warga Putri Hijau Terluka
Tak hanya itu, Festival Tabut 2024 juga menghadirkan pertunjukan budaya dari daerah tetangga, yaitu Kota Padang, Sumatera Barat. Kolaborasi antar daerah ini diharapkan dapat memperkaya khazanah budaya dan mempererat tali persaudaraan antar masyarakat.
"Festival ini bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Bengkulu," ujarnya.
Murlin berharap Festival Tabut dapat terus berkembang dan menjadi daya tarik wisata unggulan Provinsi Bengkulu. Tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kancah internasional.