Harianbengkuluekspress.id- Penggunaan gawai atau gedget memiliki berbagai dampak pada kesehatan fisik dan mental, serta interaksi sosial.
Dampak-dampak ini dapat bersifat positif maupun negatif tergantung pada cara dan frekuensi penggunaannya.
Berkembangnya digital membuat mayoritas orang tua sibuk dan membiarkan anak dengan teknologi.
Kecanggihan teknologi yang semua mempermudah pekerjaan dan komunikasi beralih fungsi, peran orang tua tergantikan oleh gedget.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Warsito tengah menyosialisasikan program gerakan satu jam tanpagedget guna membangun revolusi mental dalam keluarga.
Inisiatif ini mendorong orang tua untuk lebih dekat dengan anak minimal satu jam sehari tanpa menggunakan perangkat lektronik seperti smartphone, tablet dan komputer.
BACA JUGA:Ikuti KSM Tingkat Provinsi, Kamad MTsN 1 Kota Bengkulu Optimis Raih Tiket ke Nasional
Gerakan ini agar memberikan kesempatan orang tua untuk beristirahat dari teknologi, mengurangi stres dan memperbaiki kualitas interaksi sosial serta kesejahteraan mental.
"Gerakan orang tua sama-sama pisah dengan gawai, kemudian mendampingi anaknya Itu kan luar biasa, termasuk yang kita dorong. Satu jam tanpa gawai itu bukan sekadar tidur saja, tetapi bergaul, berinteraksi dengan anak, suami-istri bareng-bareng itu kan bagian dari revolusi mental dalam keluarga," ujar Warsito.
Masih dikatakan Warsito pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2024 lalu menjadi momentum untuk terus menyosialisasikan gerakan satu jam tanpa gawai tersebut.
ia menyebutkan beralih fugsinya teknologi saat ini, sudah sangat menyita bahkan cenderung kecanduan, pasalnya memainkan gawai layaknya manusia yang tergantungan mengonsumsi obat.
"Kita sekarang kan main gawai atau handphone itu sudah seperti minum pil ya, enggak bisa lepas sama sekali. Untuk itu gerakan satu jam tanpa gawai tersebut bisa kita gerakkan dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional," ucapnya.
BACA JUGA:Prediksi BMKG, La Nina Datang Mulai Agustus 2024, Berikut Dampaknya
BACA JUGA:Awal Agustus 2024, Nilai Tukar Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS