‘’Setiap hari kami terpaksa menghirup udara kotor. Saya dan puluhan warga Kelurahan Teluk Sepang menderita sakit kulit dan pernafasan. Bahkan ada orangtua yang bolak balik dirawat di rumah sakit,’’ keluh Yesi.
Pernyataan ini di perkuat dengan penelitian Kanopi Hijau Indonesia bersama sejumlah akademisi bahwa 53 orang warga Teluk Sepang menderita gangguan pernafasan terdiri dari 29 perempuan dan 24 laki-laki.
Ditemukan pula 27 orang warga Teluk Sepang menderita sakit kulit menahun yang diakibatkan tercemarnya air yang digunakan warga.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu Sutanpri menjelaskan pada peserta dialog multi pihak bahwa banyak manfaat baik energi bersih dalam mendukung proses pendidikan berbasis digital di sekolahnya.
“Energi bersih PLTS yang terpasang di sekolah mendukung beroperasinya laboratorium di sekolah kami secara efisien tanpa terganggu oleh masalah ketersediaan listrik. Dengan adanya PLTS, kami tidak khawatir proses belajar mengajar kami terhalang oleh listrik yang padam sewaktu-waktu,” katanya.
Disisi lain, Kepala SMA Sint Carolus Sulistyanta, menyampaikan bahwa isu lingkungan erat kaitannya dengan persoalan keadilan dan perdamaian. Maka dari itu pihaknya bekerja sama dengan Kanopi Hijau Indonesia sejak akhir 2022, memprogramkan pembangunan energi bersih dari matahari dan angin.
“Harapannya pembangunan panel surya dan turbin angin ini menjadi tanda bahwa kita secara bersama-sama berjuang untuk mendorong trasisi energi bersih demi kebaikan serta menjaga bumi kita,” tandasnya. (**)