Harianbengkuluekspress.id- Setelah viral dan menjadi sorotan berbagai pihak, akhirnya manajemen Rumah Sakit Medistra Jakarta buka suara dan mengungkapkan permohonan maaf kepada publik.
Permintaan maaf itu seiring kebijakan kontroversi yang bikin gaduh dimasyarakat karena melarang pegawai dokter dan perawatnya mengenakan jilbab.
Direktur RS Medistra, Agung Budisatria mengungkapkan permohonan maaf kepada publik.
Pihak RS Medistra merilis surat permohonan maaf terkait isu diskriminasi yang dialami salah seorang pelamar tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen yang dilakukan perusahaan.
Dan menegaskan saat ini pihak manajemen sedang melakukan penanganan tentang dugaan kasus tersebut.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah satu kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. Hal tersebut kini tengah dalam penanganan Manajemen.
BACA JUGA:RS Medistra Diduga Larang Dokter dan Perawat Berjilbab Viral , Ini Kronologinya
BACA JUGA:Siapa Pemilik RS Medistra Yang Melarang Pegawai Memakai Jilbab, DPR RI : Ini Bentuk Diskriminasi
RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.".
Sebelumnya, Rumah Sakit Medistra Kuningan, Jakarta Selatan menjadi viral di media sosial, diduga melarang dokter dan perawatnya mengenakan jilbab.
Larangan berjilbab itu terungkap dari sebuah surat yang ditulis oleh DR.dr. Diani Kartini SpB, subsp.Onk(K) kepada Manajemen Rumah Sakit.
Surat yang ditulis pada 29 Agustus 2024 itu isinya menyebutkan adanya pertanyaan dalam wawancara penerimaan tenaga medis di RS Medistra, mengenai kesediaan membuka hijab jika diterima untuk bekerja di rumah sakit tersebut.
Dokter Diani merupakan dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit tersebut. Namun kini, dokter Diani sudah mengundurkan diri.
Viralnya larangan jilbab itupun sontak menjadi sorotan publik, terlebih Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim. (**)