BACA JUGA:Segini Jumlah Rumah Warga Terancam Longsor
Setelah diminta untuk mengembalikan uang yang sudah ditransfer korban, dengan cerdiknya terlapor kembali mengirimkan uang yang telah ditransfer oleh korban dengan bukti pembayaran yang palsu.
Lalu, korban meminta salah satu karyawannya untuk datang ke instansi tersebut dan ternyata disana tidak ada acara. Kemudian, pihak instansi tersebut juga mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada juga yang menjadi korban dengan modus yang sama dan kerugian yang lebih besar.
"Saya meminta karyawan saya untuk datang kesana untuk mengecek apakah benar ada kegiatan atau tidak, setelah di cek teryata tidak ada kegiatannya. Dijelaskan juga salah satu orang di instansi tersebut bahwa sebelum juga ada yang datang mengatakan yang sama, ditipu pemesanan catering dan rugi sekitar 80 juta," tutupnya.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Kumpulkan OPD untuk Kepentingan Ini
Menyadari dirinya telah menjadi korban penipuan dengan kerugian yang mencapai hampir Rp 37 juta dan tidak ingin ada korban tambahan, korban langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk dapat ditindaklanjuti agar pelaku ini bisa tertangkap.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat meminta agar masyarakat kota untuk tidaklah mudah percaya dengan modus penipuan seperti ini. Karena kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi dan diterima Polresta Bengkulu.
"Kita minta masyarakat jangan mudah percaya yang memesan barang atau makanan melalui via telpon tersebut, lebih baik cek dulu kebenarannya jangan langsung di oke kan," pungkasnya. (Budhi)