harianbengkuluekspress.id - Indeks desa membangun menjadi tolak ukur pembangunan di desa di Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Yaitu melalui dimensi pelayanan dasar, sosial, ekonomi, lingkungan aksesibilitas dan tata kelola pemerintah desa. Untuk di daerah tersebut, progres indeks desa membangun pada tahun 2024 mengalami peningkatan. Terlihat dari data desa mandiri yang berjumlah 11 desa di tahun 2023 lalu dan saat ini menjadi 22 desa di tahun 2024. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten BU, Rahmat Hidayat SSTP MSi, Rabu 18 September 2024.
"Ya, untuk progres indeks desa membangun tahun 2024 mengalami peningkatan, terlihat dari data desa mandiri yang berjumlah 11 desa ditahun sebelumya, dan saat ini menjadi 22 desa," ujarnya.
Kemudian, ditambahkannya, desa berkembang juga bertambah dari 122 desa menjadi 99 desa dan desa maju dari 78 desa menjadi 91 desa. Sementara itu, untuk desa tertinggal dari 4 desa berubah menjadi 3 desa.
"Ini menunjukan kemampuan dalam pelaksanaan pembangunan secara mandiri, untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan ketahan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan. Ini dapat dicapai dengan memaksimalkan penggunaan dana desa serta intervensi yang dilakukan oleh pemerintah daerah," tukasnya.
BACA JUGA:Perluasan Jaringan Air Bersih Dianggarkan Segini
BACA JUGA:Sekda Serahkan Bantuan Kursi Roda, Segini Jumlah Penerimanya
Salah satu menjadi desa mandiri sejak tahun 2022 lalu ada Desa Rama Agung Kecamatan Arga Makmur.
Kepala Desa Rama Agung, Putu Suriade menuturkan, pihaknya akan terus berinovasi agar penetapan desa Rama Agung sebagai desa mandiri benar-benar dapat terimplementasikan dengan maksimal. Dari sisi pelayanan di segala sektor kebutuhan masyarakat melalui pemanfaatan dana desa.
"Ya kami selaku desa mandiri sejak tahun 2022 lalu tentu akan terus berinovasi agar sebagai desa mandiri dapat terimplementasikan," pungkasnya.(afrizal)