Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah, Ini Pemicunya

Kamis 03 Oct 2024 - 21:21 WIB
Reporter : Dendi
Editor : Dendi Supriadi

Harianbengkuluekspress.id  – Susu adalah salah satu sumber nutrisi penting bagi tubuh. Seiring perkembangan waktu, berbagai produk susu dan alternatifnya semakin beragam, menawarkan manfaat nutrisi dan variasi rasa yang lebih banyak.


Jakpat melakukan survei terhadap 1.238 responden untuk memahami pandangan mereka tentang produk susu, turunannya, serta alternatifnya.


Konsumsi produk susu dan alternatifnya susu hewani menjadi produk yang paling banyak dikonsumsi, dengan 75% responden menyatakan mengonsumsinya.


Sementara itu, 61% responden mengonsumsi susu nabati, terutama Milenial yang paling banyak memilih produk ini. Hampir semua responden memperhatikan informasi nilai gizi pada kemasan produk.


Sebanyak 52% memeriksa informasi tersebut kadang-kadang, sedangkan 45% selalu memperhatikannya.
Ketika ditanya tentang frekuensi, 16% responden mengaku minum susu setiap hari dan hampir setengah responden mengonsumsinya beberapa kali dalam seminggu. Sedangkan 20% responden mengonsumsi susu beberapa kali dalam sebulan.

BACA JUGA: Lima Penyakit Terbanyak Diderita Warga, Ini Dia Nama Penyakitnya

BACA JUGA:Asiun Kembali Diaktifkan, Proses Hukumnya Tetap Berlanjut


Aska Primadi, Head of Research Jakpat, menyoroti rendahnya jumlah responden yang mengonsumsi susu setiap hari. "Kesadaran tentang pentingnya konsumsi susu terus bertumbuh, terlihat dari 75% responden pernah mengonsumsinya.


Namun, tingkat konsumsinya masih rendah, karena hanya 16% yang mengonsumsinya setiap hari. Hal ini juga berlaku pada produk turunan susu seperti yogurt, keju, susu nabati, mentega, dan margarin, yang tingkat konsumsinya lebih rendah daripada susu itu sendiri

Susu Hewani vs Susu Nabati


Susu hewani adalah susu yang berasal dari hewan seperti sapi, kambing, atau domba dan dikenal kaya akan nutrisi. Di antara berbagai jenis susu yang tersedia, susu UHT menjadi yang paling banyak dicari, terutama oleh kelas ekonomi atas dengan 90% responden.


Sebaliknya, 77% responden dari kelas ekonomi bawah lebih memilih susu kental manis. Sebagian besar responden, yaitu 92%, mengonsumsi susu hewani dengan cara diminum langsung. Sebanyak 30% responden menggunakan susu untuk kopi, adapun 27% responden mencampurkannya dengan sereal atau granola, dan dijadikan bahan smoothies.


Lima merek susu hewani teratas, yaitu Ultra Milk, Bear Brand, Frisian Flag, Indomilk, dan Dancow, muncul di peringkat yang sama dalam kategori citra merek dan merek yang dikonsumsi.


Dalam hal merek yang dianggap bagus, Frisian Flag, Indomilk, dan Dancow
memiliki persentase yang sama sebesar 55%, meskipun terdapat sedikit perbedaan persentase dalam kategori merek yang dikonsumsi.


Sebagai alternatif susu hewani, terdapat susu nabati yang berasal dari tumbuhan seperti kedelai, almond, dan oat yang dapat menjadi pilihan. Sebanyak 38% responden memilih susu nabati karena preferensi rasa dan kandungan nutrisinya.


Gen X lebih memilih susu nabati karena dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan susu hewani.
Susu kedelai menjadi yang paling populer, dikonsumsi oleh 86% responden. Susu almond berada di urutan kedua dengan 48%, diikuti oleh susu oat (42%).

Kategori :