Peralihan 4.856 Penerima PKH dan BPNT Diproses oleh Kementerian Ini

Jumat 04 Oct 2024 - 19:47 WIB
Reporter : afrizal
Editor : Novriyanto

harianbengkuluekspress.id  - Penyaluran bansos bantuan pangan non tunai (BPNT) serta program keluarga harapan (PKH) periode Juli hingga September 2024 resmi dialihkan dari Pos Indonesia ke himpunan bank negara (Himbara). Namun hingga saat ini sebanyak 4.856 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdiri dari 1.306 KPM penerima bantuan sosial (Bansos) PKH dan 3.550 KPM penerima BPNT yang menerima melalui via Kantor Pos  akan dialihkan ke Bank Himbara masih dalam proses pemadanan data oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Sehingga hingga saat ini sebanyak 4.856 KPM belum dapat menerima bantuan tersebut. Hal ini pun diakui langsung oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten BU, Agus Sudrajat, Jumat 4 Oktober 2024.

"Ya, meski sudah secara resmi penyaluran Bansos BPNT dan PKH melalui kantor Pos dialihkan ke Bank Himbara. Namun hingga saat ini proses pemadanan data masih dalam proses. Sehingga 4.856 KPM belum menerima bansos tersebut, untuk periode Juli hingga September," ujarnya.

Terikat hal tersebut, Agus pun mengimbau, kepada penerima Bansos BPNT dan PKH melalui Kantor pos agar untuk dapat bersabar. Kemungkinan besar penyaluran bansos tersebut akan diterima oleh para KPM 4 bulan sekaligus, karena ini sudah memasuki bulan Oktober.

"Maka dari itu kami pun mengimbau agar KPM bersabar, karena penyaluran ini akan dirapel hingga bulan Oktober. Jadi kami harap bersabar," terangnya.

BACA JUGA:ASN Kecamatan dan Anggota Dewan Dilaporkan, Ini Masalahnya

BACA JUGA:Relawan KSB Dilatih Cara Mendirikan Shelter, Ini Tujuannya

Lebih lanjut Agus menuturkan, karena pemadanan data ini masih dalam proses pembukaan rekening kolektif (Burekol). Hal ini bukan hanya untuk Kabupaten BU saja, melainkan se-Indonesia, sehingga wajar proses ini memerlukan waktu. Peralihan skema penyaluran ini dimaksudkan untuk memudahkan KPM pada saat pencairan, karena bisa menarik saldo dana bansos di mesin ATM atau agen bank terdekat.

"Wajar saja, hal ini sedikit terlambat, karena tahap peralihan ini bukan untuk kita saja, melainkan se-Indonesia yang saat ini proses masih tahap burekol," pungkasnya.(afrizal)

Kategori :