Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Gindo Suli, Kecamatan Bunga Mas, BS terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan melalui kegiatan rutin pembersihan tempat pemakaman umum desa (TPUD).
Setiap bulan, perangkat desa bersama warga bergotong royong membersihkan dua TPUD yang ada di wilayah tersebut, yakni TPUD Gindo Suli dan TPUD Talang Randai.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian Pemdes terhadap fasilitas publik, khususnya tempat peristirahatan terakhir warga. Suasana penuh semangat terlihat saat warga, tua dan muda, bahu-membahu membersihkan area pemakaman.
Rumput liar, dedaunan, dan sampah yang menumpuk di sekitar makam disapu bersih hingga meninggalkan kesan yang asri dan nyaman.
BACA JUGA:2 Rumah di Bengkulu Selatan Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Diprediksi Tembus Segini
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Perkuat Kerja Sama Antar Daerah , Ini Tujuannya
Kepala Desa Gindo Suli, S. Haryanto menegaskan bahwa kebersihan TPUD bukan hanya tanggung jawab pemerintah desa, tetapi juga tanggung jawab moral seluruh masyarakat.
“Walaupun kedua TPUD ini berada di wilayah Desa Gindo Suli, kami sebagai warga Desa Gindo Suli merasa memiliki tanggung jawab moral untuk ikut merawat. Pemakaman ini adalah tempat peristirahatan orang tua kita, leluhur kita. Merawatnya adalah bentuk penghormatan kita kepada mereka,” ujar Haryanto dengan nada haru kepada BE, Senin, 23 Desember 2024.
Lebih lanjut, Haryanto juga mengatakan kegiatan gotong royong ini akan memupuk semangat gotong royong yang saling peduli antar masyarakat desa. Sebab, kegiatan gotong royong akan membuat masyarakat semakin kompak dan menghidupkan nilai luhur.
“Biasanya, setelah selesai bersih-bersih, kami duduk bersama, minum teh, sambil ngobrol. Selain menjaga kebersihan, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi,” katanya.
Haryanto menjelaskan bahwa kegiatan ini telah menjadi agenda rutin desa sejak dirinya menjabat. Bahkan akan terus dilanjutkan kedepannya, karena telah memberikan dampak yang luar biasa bagi kerukunan masyarakat desa.
“Kami tidak ingin tempat pemakaman menjadi terabaikan. Apalagi, ini juga menunjukkan bagaimana desa kami menghormati adat istiadat serta nilai-nilai keagamaan,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Haryanto juga berharap kegiatan ini terus mendapat dukungan dari masyarakat. Dengan harapan agar keberadaan TPUD dapat memberikan kenyamanan, baik bagi keluarga yang berziarah maupun masyarakat umum.
“Kami akan terus mengedukasi masyarakat agar selalu peduli terhadap lingkungan, termasuk area pemakaman yang sering dianggap sepele. Ini soal harga diri kita masyarakat desa yang peduli akan leluhur,” pungkasnya. (117/Prw)