8 Pendaki Gunung Patah BS Hilang Kontak, Basarnas Siapkan Pencarian

Foto 8 pendaki Gunung Patah yang dikabarkan lost kontak.-RENALD/BE -

Harianbengkuluekspress.id – Sebuah tim pendaki berjumlah 8 orang yang melakukan perintisan jalur perdana Gunung Patah via Desa Sukarami Kecamatan Air Nipis Bengkulu Selatan (BS) dinyatakan hilang kontak. Adapun tim ini berangkat berdasarkan surat tugas pendakian berlangsung pada 7-15 Maret 2025. 

Kepala Basarnas Bengkulu Selatan, Dani menuturkan ke-8 pendaki Gunung Patah tersebut melakukan komunikasi terakhir dengan tim Base Camp di Desa Sukarami terjadi pada 8 Maret 2025, dan hingga kini belum ada kabar lebih lanjut. 

Dani mengatakan mengingat batas waktu pendakian sudah terlewati dan tim masih belum bisa dihubungi, persiapan pencarian dilakukan. 

BACA JUGA:Murman Cs Divonis Ringan Kasus Korupsi Tukar Guling Lahan Pemkab Seluma, 2 Terdakwa Ajukan Banding

BACA JUGA:24 Maret, Truk Dilarang Beroperasi, Begini Penjelasan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bengkulu

"Iya, ini dalam upaya pemantauan. Pagi tadi tim dengan Babinsa menggunakan motor ke titik mereka (Para Pendaki) star kemarin keberangkatan yang bisa pakai motor. Mungkin tim akan bermalam semalam melihat kondisi di lapangan," ujar Dani kepada BE, Rabu, 19 Maret 2025.

Lebih jauh, Dani menyampaikan ke-8  pendaki yang mengalami lost kontak berasal dari Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Selatan. Adapun 8 nama pendakai yang berhasil didata yaitu Budi, Rahmat, Ramadan, Bambang, Ogi, Herzan, Gading dan Joni.

"Para pendaki dari Kota Bengkulu dan Kota Manna, 2 diantaranya merupakan anggota Mapala Unihaz," terangnya.

Dani mengatakan meskipun dalam surat permohonan izin mendaki tertulis pada tanggal 7 - 15 Maret 2025. Namun diperkirakan para pendaki mulai mendaki pada 8 Maret dan diperkirakan pulang pada 16 Maret 2025.

"Harusnya mereka sudah pulang pada 16 Maret 2025. Artinya mereka sudah molor 3 hari dari jadwal yang ditentukan," katanya.

Lebih lanjut, Dani menyampaikan, sudah ada pihak keluarga pendaki menanyakan informasi terbaru tentang keadaan delapan pendaki yang mengalami lost kontak tersebut. 

Namun, Basarnas Bengkulu Selatan belum dapat memberikan informasi lebih lanjut karena masih dalam upaya pemantauan.

"Tapi kami sudah laporan terus  kondisi yang ada di lapangan ke pimpinan. Termasuk kami libatkan Orari, TNI PMI," sampainya.

Pada kesempatan ini, Dani juga mengatakan bahwa jaringan HT milik pendaki sempat tertangkap di dalam frekuensi 144.330. Namun sinyal kecil dan putus hingga Rabu, 19 Maret 2025.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan