BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu, Prof H Rohidin Mersyah memastikan Provinsi Bengkulu tidak akan kekurangan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Apalagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah mengusulan kuota 2,5 juta Kilo Liter (KL) BBM subsidi untuk tahun 2024 ke pemerintah pusat dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
Rohidin Mersyah mengatakan, masalah BBM subsidi itu bukan soal kuota. Namun yang terus menjadi biang atau inti masalah besarnya itu adalah soal distribusi BBM subsidi. Khususnya untuk BBM jenis bio solar.
"Masalahnya itu bukan pada kuota, tapi kepastian sampai ke penerima tepat sasaran," kata Rohidin, Selasa (12/12).
Dijelaskannya, pendistribusian BBM subsidi khususnya jenis bio solar masih ditemukan tidak tepat sasaran. Bahkan, BBM subsidi itu masih ada yang masuk ke pabrik. Kendaraan yang harusnya menggunakan BBM industri, namun justru masih menggunakan BBM subsidi.
"Ketika BBM subsidi solar itu tidak tepat sasaran, masih ke industri, ke pabrik-pabrik, itu yang membuat semuannya jadi kacau," tuturnya.
Rohidin mengatakan, tugas pemerintah daerah dan PT Pertamina untuk untuk memastikan BBM subsidi tepat sasaran dalam pendistribusiannya. Karena setiap daerah, dari kuota yang diberikan pemerintah pusat tidak akan kekurangan. Apalagi tidak didukung dengan penambahan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi.
"Kalau kuota itu tidak mungkin kurang. Kalaupun kita tidak mengusulkan, sebenarnya Pertaminan pasti menambah kuota," ujar Rohidin.
Untuk memastikan kuota BBM subsidi tepat sasaran, Rohidin telah meminta Aparat Penegak Hukum (APH), baik TNI dan Polri untuk mendukung distribusi BBM subsidi tepat sasaran. Sebab, jika tidak ada kerja sama yang baik, maka masalah distribusi BBM subsidi tidak akan pernah selesai. Akibatnya, antrean pengisian BBM subsidi terus terjadi setiap tahunnya.
"Semua sudah didata. Kita juga sudah minta dukungan TNI dan Polri. Kalau tidak ada kerja sama semua pihak, agak sulit," ungkapnya.
Apalagi saat ini, lanjut Rohidin, Pemprov telah mengusulkan 2,5 juta KL BBM subsidi untuk kuota tahun depan. Baik untuk Pertalite 1.938.954 KL dan 611.256 KL BBM jenis Bio Solar. Maka dipastikan Provinsi Bengkulu tidak akan kekurangan kuota BBM subsidi.
"Usulan sudah kita berikan. Saya pastikan, tidak akan kekurangan," pungkas Rohidin.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, Pertamina terus menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), serta terus memantau kondisi di lapangan dan menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat.
"Hingga saat ini Pertamina telah menyalurkan BBM bio solar di wilayah Bengkulu sebanyak 93.860 KL dan untuk produk JBKP sekitar 216.337 KL," jelas Nikho.
Nikho meminta kepada masyarakat untuk dapat membeli BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya. Termasuk tidak melakukan pengisian berulang dan menimbun. Karena ada akibat hukum untuk setiap tindak pelanggaran undang-undang.