KOTA MANNA, BE - Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan (BS) terus berupaya mengatasi kekeringan air pada lahan persawahan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya mengatasi kelangkaan pangan, yaitu beras.
BACA JUGA:Pendaftar PTPS di BS Segini
BACA JUGA:Kerugian Negara di BS Rp 75 Juta Dikembalikan, Dalam Kasus Ini
Plt Kepala Distan BS, Harini SP menerangkan, pihaknya masih berupaya untuk adanya pembangunan bendungan baru di beberapa titik area persawahan yang sering dikeluhkan petani sulit air. Sebab kekeringan lahan persawahan yang menyebabkan petani tidak dapat bertani atau gagal panen menjadi ancaman untuk ketersediaan pangan yang ada di BS.
"Untuk pembangunan bendungan akan diusulkan langsung ke Kementan RI dengan pagu dana APBN. Untuk kekeringan lahan sawah memang menjadi ancaman saat ini," ujar Haroni kepada BE, Minggu (7 Januari 2024).
Lebih lanjut Haroni mengatakan, melalui usulan tersebut nantinya ada harapan baru sebagai upaya penambahan bendungan baru untuk mengatasi kekeringan lahan persawahan. Namun karena usulan baru diajukan pihaknya belum dapat menyampaikan pastinya realisasi pembangunan bendungan dan jumlah pagi dananya.
"Kita semua berharap pembangunan bendungan bukan hanya di satu titik, akan tetapi juga di beberapa titik lokasi rawan kekeringan dan dilakukan secepatnya," katanya.
Haroni juga menambahkan, dengan direalisasikannya pembangunan bendungan baru. Harapan petani pada sektor pertanian padi kembali tumbuh dengan semangat dan harapan baru. Namun jika kekeringan lahan sawah tidak segera diatasi justru dikhawatirkan akan terjadi degradasi lahan sawah hingga pada alih fungsi lahan menjadi tanaman perkebunan sawit.
"Rasanya akan semakin sulit mengembalikan fungsi lahan sawah sebagai sektor utama swasembada pangan jika sudah dialih fungsikan," tambahnya.
Namun sambungnya, untuk mengatasi kekeringan sawah dan alih fungsi lahan. Distan memberikan solusi jangka pendek dengan program pinjam pakai alat mesin pertanian (alsintan). Adapun alsintan yang dimiliki Distan diantaranya mesin pompa diesel, solar hingga gas dapat digunakan jika di dekat aliran sungai atau adanya persedian air seperti sumur. Akan tetapi jika tidak ada sumber air petani terpaksa harus mengganti jenis tanaman yang padi dengan sayuran untuk sementara.
"Kami akui tidak seluruh hamparan sawah yang bisa dicover mesin tersebut lantaran jumlahnya terbatas," pungkasnya. (117)