BENGKULU, BE - Kelompok Perhutanan Sosial di Kabupaten Seluma melaksanakan penandatangan kerja sama dengan PT Anglo Eastern Plantations (AEP) Management, Yayasan Ekualiser Bumi Untuk Semua dan Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu. Kerja sama program perhutanan sosial itu, dilakukan dalam peran pendampingan kepada masyarakat sehingga bisa mengelola hutan dari hulu-hilir dan memberikan dampak ekonomi sekaligus melestarikan kawasan hutan.
Senior Manager Sustainability and Researchment PT AEP Management Balintang Simanjuntak mengatakan, kerja sama kemitraan perhutanan sosial itu menggandeng Yayasan Ekualiser Bumi untuk Semua di Desa Sinar Pagi, Kabupaten Seluma, sebagai wujud nyata komitmen perusahan terhadap pelestarian lingkungan.
"Lewat perhutanan sosial itu, hutan yang ada kita kelola, SDM-nya dikelola dan dimanfaatkan melalui pemberdayaan masyarakat sekitar," terang Balintang, usai menggelar penandatangan kerjasama di Gedung Pola Pemprov Bengkulu, Kamis 25 Januari 2024.
Dijelaskannya, pengelolaan perhutanan sosial itu banyak hal akan dilakukan. Khususnya dalam pemberdayaan perkebunan kopi masyarakat di Kabupaten Seluma. Upaya pendamping yang dilakukan, mulai pelatihan, packaging kopi, pembibitan hingga pemasaran kopi yang siap dan layak jual.
BACA JUGA:Sekda Benteng Tampung Usulan Masyarakat di Kecamatan Ini
BACA JUGA:Gusnan Minta Selaraskan Pembangunan Daerah, Musrenbangcam Pino 2024
"Semua dibina dari pendampingan, bibit hingga jualnya," tuturnya.
Balintang mengatakan, pada tahap awal ini, program perhutanan sosial di Desa Sinar Pagi yang difasilitasi Yayasan Ekualiser Bumi Untuk Semua itu dengan luas sekitar 1.000 hektar. Kedepan, bisa diperluas lagi, tidak hanya satu daerah, tapi juga ke daerah lain. Tentunya, dengan menjaga kelestarian lingkungan serta Sumber Daya Alam, termasuk satwa di dalamnya.
"Komitmen perusahaan terkait kelestarian hutan dan lingkungan, begitu juga dengan satwa-satwa nya," tambah Balintang.
Sementara itu, Head of Operation Earthqualizer Foundation Ivan V Ageung mengatakan, program perhutanan sosial memang penting untuk didorong. Hal itu sebagai upaya pemulihan bersama dengan masyarakat. Tentunya bekerjasama dan berkolaborasi dengan pihak swasta seperti Anglo Eastern Plantation.
"Tentunya, sebagai langkah korektif untuk menjadikan pihak swasta sebagai pendukung, mitra strategis dan memusatkan kegiatan pemulihan oleh masyarakat dengan skema yang sudah disediakan oleh Pemerintah melalui program perhutanan social," terang Ivan.
BACA JUGA:Anggarkan Rp 600 Juta di BU untuk Pengadaan Buku Ini
Kerjasama perhutanan sosial dengan pihak swasta itu, menurut Ivan, agar membawa keadilan ekonomi dan lingkungan hidup.
Tentunya kedepan, bisa lebih berkontribusi pada pembangunan yang lebih berkelanjutan hingga tingkat desa.
"Dengan mengajak pihak industri termasuk industri kelapa sawit seperti Anglo Eastern Plantation itu, tentunya untuk mewujudkan kolaborasi dan berkembang Bersama-sama," tegasnya.