Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu berkomitmen mendukung tanaman padi biofortifikasi sebagai solusi stunting pada anak.
Bahkan demi mewujudkan hal tersebut, sejumlah daerah penghasil padi di Bengkulu akan menjadi fokus penanaman benih padi dari program bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, budidaya padi biofortifikasi bertujuan untuk menyediakan beras yang kaya gizi, terutama untuk mengatasi stunting.
Pemerintah daerah di Bengkulu sedang mengembangkan benih tersebut karena mengandung Zinc (Zn) yang lebih tinggi dibandingkan varietas lain.
BACA JUGA: Terlambat Laporkan SPT Pajak Didenda Segini
BACA JUGA:Pedagang Asusila Anak Tiri, Ini Usia Anaknya
"Kami akan terus mendorong budidaya benih padi
biofortifikasi di Bengkulu, karena memiliki kandungan Zinc yang tinggi dan baik untuk mengatasi stunting," kata Rizon, Senin, 5 Februari 2024.
Zinc merupakan zat gizi mikro penting untuk mendukung sistem kekebalan dan metabolisme tubuh. Dengan terpenuhi asupan Zinc didalam tubuh maka akan membuat tubuh menjadi sehat dan terhindar dari risiko stunting.
"Kami berharap kehadiran benih padi biofortifikasi bisa membantu memenuhi Zinc dan mencegah stunting" ujar Rizon.
Seperti diketahui, kekurangan Zinc dalam tubuh mengakibatkan kecerdasan rendah, daya tahan lemah, produktivitas rendah, pertumbuhan dan penambilan kulit, rambut dan kuku tidak optimal dan perkembangan kognitif dan motorik terganggu.
Sehingga dengan kehadiran padi biofortifikasi kebutuhan Zinc bisa tercukupi.
"Pada anak balita stunting, volume otak cenderung lebih kecil. Jika kelak tumbuh dewasa, anak balita tersebut berisiko terkena penyakit tidak menular, seperti darah tinggi, jantung, dan diabetes, makanya Zinc sangat diperlukan," tuturnya.
Rizon mengaku, hasil panen dari budidaya beras biofortifikasi nantinya akan dijual ke daerah-daerah dengan angka stunting yang masih tinggi di Bengkulu.
Salah satu daerah yang menjadi target yakni Kabupaten Bengkulu Selatan.