Harianbengkuluekspress.id - Kabar gembira bagi para petani sawit di Bengkulu. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengalami kenaikan signifikan pada bulan Maret ini dibandingkan bulan Februari.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi melalui Kepala Sub Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Johan Syahmeri SP MP mengatakan, harga TBS saat ini mencapai Rp 2.489,25 per kilogram. Sedangkan pada bulan Februari lalu hanya Rp 2.253,86 per kilogram.
"Kenaikan harga ini tentu sangat menggembirakan bagi para petani sawit di Bengkulu," terang Johan, Jumat 1 Maret 2024.
Dijelaskannya, kenaikan harga TBS ini dipicu oleh naiknya Indeks Ketetapan Harga (IDK). Kenaikan IDK itu, dari 83 poin pada bulan Februari menjadi 86 poin pada bulan Maret.
BACA JUGA:Yayan Ketua DPRD Rejang Lebong Terpilih, Segini Perolehan Suaranya
BACA JUGA:Perbaikan Jalan Liku 9 Dikebut, Targetnya Selesai Bulan Ini
"Namun, kenaikan harga ini juga harus diiringi dengan upaya dari para petani untuk memanen buah kelapa sawit dengan kualitas yang bagus. Jika hasil panennya bagus, harga pun akan terus stabil," tambahnya.
Johan menegaskan, kenaikan harga TBS ini bisa terus terjadi. Apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan ramadan dan lebaran idul fitri tahun 2024.
"Semoga harga ini tidak turun lagi, bahkan kalau bisa terus naik, terutama menjelang bulan suci Ramadan. Petani pun bisa menikmati hasil panen kelapa sawit dengan hidup yang lebih sejahtera," ujar Johan.
Menjelang bulan Ramadan, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu telah mengantisipasi agar harga TBS tidak mengalami penurunan. Upaya awal ini, pihaknya telah menggelar rapat dengan perusahaan pabrik sawit. Agar tidak terjadi gejolak harga selama Ramadan.
"Rapat awal sudah kami lakukan. Jangan sampai ada gejolak harga pada bulan ramadan, hingga menjelang lebaran," tuturnya.
Rencananya, menurut Johan, Pemprov Bengkulu akan membuat surat edaran (SE) kepada para petani dan perusahaan. SE itu yang mengatur jadwal tutup pabrik sebelum lebaran.
Karena rencananya, Pabrik TBS akan ditutup H-1 lebaran dan akan kembali dibuka 2 atau 3 hari setelah lebaran Idul Fitri.
BACA JUGA: Siapkan Kuota BPJS 33 Ribu Warga, untuk Berobat Gratis
"Dengan begitu, petani sawit bisa mengatur jadwal panen mereka agar hasil panen bisa diterima pabrik. Begitupun pabrik, juga tidak terjadi penumpukan hasil panen ketika pabrik tutup," tutup Johan. (Eko)