Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu telah mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023 yang lalu, ada sebanyak 146 kasus pneumonia atau peradangan paru (infeksi saluran pernafasan) terdeteksi dan ditangani di wilayah Kota Bengkulu.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt), Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, kasus-kasus ini mencakup beragam rentang usia, dari anak-anak hingga lanjut usia (Lansia).
Dari data yang ada, bahwa 98 kasus pneumonia menyerang anak-anak dari usia 0 hingga 5 tahun, 31 kasus pada anak usia 6 hingga 9 tahun, 16 kasus pada usia anak di atas sembilan tahun hingga 60 tahun, dan satu kasus pada Lansia di atas usia 60 tahun.
Joni menjelaskan, bahwa Dinkes kota telah melakukan penanganan kasus pneumonia melalui Puskesmas yang tersebar di 67 kelurahan di Kota Bengkulu. Proses penanganan dilakukan secara terpadu sesuai dengan prosedur tetap terkait pengobatan pneumonia.
BACA JUGA: Toko Pangan Telah Dibuka, di Sini Lokasinya
BACA JUGA:Waspada Bencana Hidrometeorologi, Ini yang Harus Dilakukan
"Untuk memastikan akses pengobatan yang merata, seluruh masyarakat Kota Bengkulu telah ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui program pemerintah, sehingga biaya pengobatan pneumonia dan penyakit lainnya menjadi gratis," tuturnya, Jumat, 15 Maret 2024.
Dalam menghadapi situasi tersebut, dirinya juga terus mengimbau kepada masyarakat kota untuk mematuhi protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker serta mengonsumsi makanan bergizi jika dalam kondisi badan kurang fit. Selain itu, dirinya juga menegaskan pentingnya segera mengobati anak-anak yang menunjukkan gejala infeksi saluran pernapasan atas, seperti batuk dan pilek, dengan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
"Pneumonia disebabkan karena berbagai hal seperti microplasma, virus, bakteri ataupun jamur yang bisa menyerang dari organ paru-paru aupelioli ada infeksi sehingga ada cairan di paru-paru sehingga menyebabkan sesak dan harus segera diobati karena ada infeksi," jelasnya.
BACA JUGA:Siapkan Ratusan Ton Daging Beku, Harganya Segini
Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang efektif perlu terus diimplementasikan agar kasus pneumonia dapat diminimalisir dan kesehatan masyarakat Kota Bengkulu tetap terjaga dengan baik.
"Kita berharap di tahun 2024 ini kasus pneumonia bisa turun dibandingkan tahun 2023 yang lalu. Oleh karena itu, hal ini akan terus kita sosialisasikan ke masyarakat terkait pencegahannya," tutupnya. (Budhi)