Harianbengkuluekspress.id - Pasca kawasan Pasar Panorama terutama di Jalan Kedondong dan Jalan Belimbing, yang saat ini tampak bersih dari pedagang kaki lima (PKL), Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu, optimis tahun ini target pendapatan asli daerah (PAD) parkir sebesar Rp 11 miliar bisa tercapai atau tembus. Selama ini kantong parkir yang ada di Pasar Panorama tidak bisa terserap dengan baik akibat lahan parkir di kuasai pedagang. Dengan sudah tertibnya pedagang sekarang ini, tentunya hal tersebut bisa menyumbang PAD bagi Pemkot.
"Alhamdulillah, lokasi kantong atau lapak parkir di Pasar Panorama sudah kembali fungsinya. Sehingga hal tersebut bisa mengoptimalkan retribusi parkir untuk PAD," ucap Kepala Bapenda Kota Bengkulu, Drs Eddyson, Kamis, 18 April 2024, kepada BE.
Dirinya menerangkan, hal tersebut bisa terwujud sebelum libur lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah. Bapenda sudah menunjuk koordinator lapangan untuk menertibkan pedagang dari lahan parkir tersebut. Tim penertiban ini diberikan waktu selama satu bulan untuk menertibkan titik parkir di Pasar Panorama.
"Kami beri waktu 1 bulan untuk tertibkan pasar dan hal tersebut berjalan sesuai rencana seperti yang terjadi sekarang ini," jelas Eddyson.
BACA JUGA:Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Ramadan dan Idulfitri, Trafik Internet Naik 12,87 Persen
BACA JUGA:3 Desa Belum Cairkan DD, Ini Penyebabnya
Ia menyakini, dengan telah tertibnya pedagang di Pasar Panorama yang selama ini berjualan di lokasi tempat parkir itu, Pasar Panorama bisa turut serta penyumbang PAD untuk Kota Bengkulu.
"Lebih kurang ada ratusan titik parkir yang tersebar di Pasar Panorama itu," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini para pedagang sebenarnya sudah ada wilayahnya sendiri untuk berjualan, yakni di dalam pasar. Pedagang tidak diperbolehkan menggunakan lahan parkir untuk berjualan. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Panorama juga sudah diminta untuk untuk membuat kapling titik parkir supaya terlihat oleh para pengunjung pasar.
"Lahan parkir sekarang ini sudah ditulis kaplingnya, diberi garis pembatas. Harapannya bisa terlihat itu lahan parkir," paparnya.
BACA JUGA:Robohkan View Tower Butuh Rp 10 Miliar, Tata Taman Remaja Rp 50 Miliar
Ia menyebutkan, selama ini dengan diambil alihnya lahan parkir di pinggir jalan oleh pedagang maka membuat tukang parkir memarkir kendaraan di depan lapak pedagang berjualan. Akhirnya badan jalan menjadi sempit dan membuat kemacetan parah.
"Jika penertiban para pedagang yang berjualan di lahan parkir di Pasar Panorama ini selesai, giliran pedagang di Pasar Minggu yang akan ditertibkan dari lahan parkir," terangnya.
Koordinator Lapangan Penertiban Pedagang UPTD Pasar Panorama, Andika Eka Pratama menjelaskan, penertiban terus berlanjut. Bukan saja di Jalan Kedondong dan Belimbing saja, tetapi juga dilakukan di Jalan Semangka dan Manggis.
"Untuk penertiban sendiri akan dilakukan di setiap jalan yang ada di Pasar Panorama. Diantaranya, di Jalan Semangka hingga Jalan Manggis. Sebab kedua jalan tersebut masih banyak pedagang yang berjualan di lahan parkir yang sudah didaftarkan ke Bapenda kota. Dan, direncanakan dalam satu bulan ini di seluruh jalan yang ada di Pasar Panorama khususnya di titik parkir bersih dari pedagang," demikian tuturnya. (Bhudi Sulaksono)