BACA JUGA:Tim Keluarga Meriani Bantu Korban Banjir di Lebong, Ini Harapannya
"Tadi malam kita mendapati informasi, jika ada lahan perkebunan warga yang sudah longsor. Jadi, warga ingin memvidiokan lokasi yang longsor itu, untuk bukti jika tambang memang membahayakan," tegas Ashari.
Namun ketika warga dalam perjalanan menuju lokasi longsor, mereka bertemu dengan salah seorang pengelola tambang yang melintas menggunakan sepeda motor.
Saat itu, warga sempat bersitegang dengan oknum pengelola tambang, karena terkesan menghalangi kedatangan warga ke lokasi tanah longsor.
"Hampir ribut, karena tadi emak-emak yang turun ke lokasi jadi tidak sampai adu pukul. Mungkin kalau bapak-bapak yang turun, bisa ribut besar," ungkap Ashari.
Diduga kuat ada oknum aparat yang menjadi dalang atau melindungi aktivitas tambang pasir atau galian C Desa Lubuk Penyamun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Pria Ini Diciduk Polisi di kandang Ayam, Ternyata Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Perempat Final Piala Asia U23, Asia Tenggara Kirim 2 Negara, Ini Lawan dan Jadwal Tandingnya
Sebab, meskipun warga setempat berusaha keras menolak aktivitas penambangan pasir tersebut, para pekerja tetap melakukan penambangan, tanpa peduli dengan tuntutan masyarakat setempat.
Ashari (48) warga Perumnas Putra Bahari yang kediamannya berada dekat dengan lokasi tambang pasir, menyebutkan pihaknya sudah berusaha kerja.
Dengan melayangkan surat kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang agar dapat menolak izin tambang pasir tersebut. Akan tetapi kenyataannya sampai saat ini, aktivitas penambangan masih terus berlanjut.
"Informasi yang kita dapat memang demikian, ada Oknum aparat dibelakang para penambang sehingga jalan terus," ucap Ashari.
Kecurigaan adanya oknum aparat membekingi tambang pasir diperkuat dengan fakta lapangan.
Dimana sebelum lebaran atau pada awal tambang pasir beroperasi lagi, jajaran Polres Kepahiang sudah turun ke lokasi penambangan.
Namun sampai hari ini, sama sekali tidak ada tindak lanjut dari kedatangan aparat lokasi di Desa Lubuk Penyamun tersebut.
"Sudah turun kepolisian, itu masih awal kita belum membuat surat-surat ini. Saat itu, kita melaporkan lewat WhatsApp, dan polisi sudah turun tapi tidak ada tindak lanjutnya," sebutnya.