Penataan Danau Dendam Tak Sudah Dilanjutkan 2025, Potensi PAD Rp 4,3 Miliar per Tahun

Pemprov Bengkulu akan melanjutkan penataan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Kota Bengkulu pada awal tahun 2025 mendatang.-RIO/BE -

"Panggung kecil dapat dimanfaatkan sebagai area olahraga indoor komunitas seperti yoga, zumba dan lain-lain," terangnya.

Prediksi penerimaan juga bisa diperoleh dari fasilitas olahraga air. Seperti perahu dayung, kano dan bebek kayuh.

"Nanti juga akan adanya sport touris di kawasan DDTS akan membuka peluang diselenggarakannya event olahraga air untuk menarik wisatawan dan komunitas," tegasnya.

Tidak hanya fasilitas yang dapat menghasilkan PAD, Yulis mengatakan, pembangunan DDTS juga menyiapkan fasilitas umum. Tentunya dapat digunakan secara gratis untuk masyarakat yang berwisata maupun berolahraga.

"Wisata baru ini tentu akan menjadi daya magnet orang untuk berkunjung," ungkap Yulis.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri SSos MKes mengatakan, pemprov akan terus mematangkan penataan kawasan DDTS. 

Terlebih pihaknya telah melakukan rapat Focus Group Discussion (FGD) I yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR RI terkait kawasan wisata DDTS pada tanggal 7 Juni lalu.

Maka komitmen pemprov akan menjadikan DDTS sebagai destinasi wisata unggulan di Bengkulu.

"Kita ingin DDTS ini dikelola secara profesional dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan daerah," jelas Isnan.

Isnan menuturkan, setelah FGD pertama, akan dilaksanakan FGD kedua sekitar bulan Juli. Jika semua disetujui, maka pekerjaan penataan kawasan DDTS akan dimulai tahun ini. Sehingga target tahun 2025 bisa dituntaskan pembangunannya.

"Target lelang paling lambat akhir tahun 2024, sehingga pekerjaan sudah dapat dilaksanakan pada awal tahun 2025 mendatang," tambahnya.

Pembahasan teknis pengelolaan DDTS ini, menurut Isnan, akan dilakukan oleh Bappeda Provinsi Bengkulu bersama dinas-dinas teknis terkait. Seperti Dinas Pariwisata, Dinas PUPR, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UKM.

Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai aspek terkait pengelolaan DDTS. Seperti perizinan berusaha, retribusi, pengelolaan sampah, dan keamanan.

"Kita ingin semua pihak terkait bersinergi dalam pengelolaan DDTS ini, sehingga dapat menjadi destinasi wisata yang sukses dan berkelanjutan," pungkas Isnan. (151)

Tag
Share