Target 56 Ribu Anak Divaksin Polio, Bawa Anak ke 2 Tempat Ini untuk Mendapatkan Vaksin Polio
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi.--
Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu menargetkan sebanyak 56 ribu anak berusia 0 hingga 7 tahun di Kota Bengkulu, menerima vaksin pada Pekan Imunisasi Nasional Polio mulai 23 Juli 2024. Vaksin polio bisa didapatkan di seluruh fasilitas kesehatan seperti puskesmas ataupun posyandu. Bahkan sekarang ini masing-masing puskesmas disetiap kelurahan gencar menggelar sosialisasi dengan melibatkan warga atau orang tua di kelurahan tersebut.
"Di Kota Bengkulu ini kita target capaian 56 ribu anak yang nantinya mendapatkan vaksinasi polio," terang Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes kota, Joni Haryadi Thabrani, Kamis, 18 Juli 2024 kepada BE.
Dengan target tersebut, sebanyak 56 ribu anak di Kota Bengkulu harus dapat divaksinasi dalam program serentak di Indonesia itu. Dia menyebutkan, untuk ketersediaan vaksin polio di kota sekarang ini mencukupi untuk pelaksanaan PIN tersebut.
"Kalau untuk ketersediaan (vaksin polio, red) mencukupi, tinggal didistribusikan saja. Sebab, penyuplai vaksin tersebut dari Dinkes Provinsi Bengkulu sesuai dengan target daerah masing-masing," jelasnya.
BACA JUGA:Empat Kabupaten Resmi Adopsi Sipadek, Begini Penjelasan Kepala DPMPTSP Kota Bengkulu
BACA JUGA:Petani Keluhkan Pupuk Mahal, Ini Jenis Pupuk yang Dikeluhkan dan Segini Harganya
Pelaksanaan PIN polio di Kota Bengkulu dalam dua tahap, yaitu pada 23 hingga 29 Juli dan 6 sampai 12 Agustus 2024. Untuk itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat di Kota Bengkulu untuk memanfaatkan dari program vaksinasi gratis di seluruh puskesmas yang ada di wilayah tersebut.
Joni mengimbau RT, RW, kelurahan dan kecamatan berperan aktif mengajak masyarakat mendatangi puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Bengkulu agar segera divaksinasi. Karena, vaksinasi polio ini sangat penting bagi tumbuh kembang anak kedepannya.Hal itu dilakukan karena penyakit polio ini merupakan salah satu yang tidak bisa disembuhkan, sehingga hal itu cukup berbahaya, sebab dapat menyebabkan anak lumpuh seumur hidup.
"Kita upayakan pencegahan, karena di provinsi tetangga telah ditemukan kasus polio dan untuk di kota hingga saat ini belum ditemukan kasus polio yang menyerang anak-anak, tetapi mencegah lebih baik daripada mengobati karena kita sama-sama tahu kalau sudah terjangkit polio tidak bisa disembuhkan," demikian terangnya. (Bhudi Sulaksono)