Pengerukan Alur Butuh Anggaran Miliaran Rupiah, Ini Keterangan Gubernur Bengkulu
Dok/BE Aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, Rabu 28 Agustus 2024.--
Harianbengkuluekspress.id - Pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu diperkirakan membutuhkan anggaran miliaran rupiah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu memutuskan untuk menggandeng perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa bongkar muat di pelabuhan.
Gubernur Bengkulu, Prof Dr drh H Rohidin Mersyah MMA mengungkapkan, penanganan pendangkalan alur pelabuhan dilakukan oleh beberapa perusahaan pengguna jasa pelabuhan, diantaranya berasal dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) maupun Asosiasi Pertambangan Batu Bara (APBB).
"Pendangkalan alur ini sedang ditangani, kita mau bikin private company. Kemarin sudah disepakati oleh Pelindo II dan semua asosiasi perusahaan termasuk pengguna jasa lainnya," ujar Rohidin, Rabu 28 Agustus 2024.
Menurut Rohidin, dengan adanya skema kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pelindo II dan asosiasi perusahaan termasuk pengguna jasa lainnya diharapkan proses pengerukan bisa dilakukan mulai September 2024.
BACA JUGA:25 Anggota DPRD BS Resmi Dilantik, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Pagi Ini, Rohidin-Meriani Daftar KPU, Diiringi Pengurus Partai Pengusuan dan Ribuan Warga Bengkulu
"Mekanisme kerjasamanya diperkirakan sekitar awal September, terus itu baru kerja. Mudah-mudahan dalam satu bulan pengerukan kondisi alur sudah baik dan bisa digunakan secara maksimal," tambahnya.
Selain itu, perusahaan yang tergabung dalam proyek ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan, tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga dari segi teknis dan operasional.
"Kami berharap dengan adanya kerja sama ini, pelabuhan bisa kembali berfungsi optimal, mengingat pentingnya peran pelabuhan dalam perekonomian Bengkulu," lanjut Rohidin.
Perwakilan GAPKI Cabang Bengkulu, Fahmi, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, permasalahan pendangkalan alur pelabuhan memang tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. "Untuk mengatasi pendangkalan alur di Pelabuhan tidak bisa dilakukan sendiri. Sebab biaya untuk melakukan pengerukan tidak murah, bisa mencapai miliaran rupiah," ujar Fahmi.
BACA JUGA:Pemutihan Pajak Kendaraan di Bengkulu Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Bayar Pajak
Fahmi juga menambahkan, keberadaan private company ini akan menjadi solusi jangka panjang yang efisien. Ini adalah langkah yang dinilai sangat strategis mengingat pentingnya alur pelabuhan bagi kelancaran aktivitas bongkar muat.
"Dengan adanya perusahaan ini, kita bisa mengelola pendangkalan secara rutin, sehingga alur pelabuhan tidak lagi mengalami masalah serius seperti yang kita hadapi sekarang," jelasnya.
Rencana pembentukan perusahaan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai asosiasi pengguna jasa pelabuhan. Mereka sepakat bahwa kolaborasi ini merupakan langkah paling tepat untuk mengatasi masalah pendangkalan yang terus terjadi.