Kemenag Lakukan Pengembangan Instrumen AKMI, Tujuannya Untuk Ini

ilustrasi pengembangan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI)-Istimewa/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Agama (Kemenag) mengembangkan instrumen Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI).

AKMI merupakan salah satu upaya strategis Kementerian Agama dalam mengukur dan meningkatkan kompetensi literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya siswa madrasah di seluruh Indonesia.

Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag,  Muchamad Sidik Sisdiyanto  menuturkan  pengembangan instrumen AKMI  dilakukan dengan cara menambah koleksi bank soal.

Ini dilakukan  untuk memperkaya pelaksanaan AKMI di masa yang akan datang. Oleh karenanya, Kemenag  menekankan pentingnya tindak lanjut uji validasi dan uji keterbacaan atas instrumen AKMI yang dilakukan.


"Saya tekankan uji validasi dan uji keterbacaan adalah langkah krusial yang menentukan apakah instrumen kita benar-benar dapat dipahami oleh peserta didik dan apakah instrumen tersebut mengukur aspek-aspek yang seharusnya," papar Sidik.

Dikatakannya, pembahasan AKMI dilakukan dalam pertemuan di Yogyakarta, 31 Agustus 2024 hingga 2 September 2024. validasi dan uji keterbacaan menjadi panduan untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh.

BACA JUGA:Rekrutmen CPNS 2024 Sudah Dibuka, Usia 48 Tahun Bisa Daftar, Begini Ketentuannya

BACA JUGA:Kemendikbud Gandeng Dekranasda Sebut PKW Lahirkan Wirausaha Muda Kembangkan Kerajinan Tradisi Untuk Ini

Melalui  AKMI 2024 selesai dilaksanakan dengan menggunakan bank soal yang telah dibangun sebelumnya. Diharapkan  menghasilkan instrumen yang berkualitas dan tidak boleh kendor.

Doktor Manajemen Pendidikan ini juga  mengajak para penulis instrumen bekerja dengan teliti, cermat, dan penuh dedikasi agar instrumen AKMI menjadi alat ukur yang akurat, adil dan bermanfaat bagi seluruh peserta didik.


"Saya harap Bapak/Ibu para penulis instrumen ini untuk zero error dalam pengembangan instrumen, supaya stimulus dan soal yang disusun berpredikat valid dan reliabel" tandasnya.

Disisi lain, Kepala subdit kurikulum dan evaluasi Direktorat KSKK Madrasah, Abdul Basit melaporkan bahwa kegiatan pengembangan instrumen AKMI ini digelar dalam rangka memetakan soal-soal yang valid dan reliabel.

Soal yang valid, bisa langsung masuk dalam bank soal, sedangkan soal yang tidak valid akan diperbaiki dan disempurnakan kembali. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan