Story Telling Tingkatkan Minat Baca Anak, Ini Pernyataan Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Bengkulu
REWA/BE Kegiatan Story telling di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu--
Harianbengkuluekspress.id - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu terus memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan minat baca anak-anak sejak dini. Salah satu inisiatif yang diambil mengadakan kegiatan story telling atau dongeng bagi anak-anak usia dini. Story telling memiliki peran penting dalam menumbuhkan minat baca pada anak usia dini. Sehingga membuat anak menjadi berwawasan dan berpengetahuan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi MPd mengatakan, "Membaca adalah jendela dunia. Membaca membuat anak jadi berwawasan dan berpengetahuan," kata Meri, Selasa 10 September 2024.
Ia mengaku, terus menumbuhkan minat baca disebabkan berdasarkan laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Indonesia menduduki peringkat kedua dari bawah dalam literasi dunia. UNESCO mencatat hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca, menggambarkan situasi yang sangat memprihatinkan.
"Agar minat baca kita meningkat maka kegiatan story telling terus kami galakkan," ujarnya.
BACA JUGA: 24 UMKM MoU dengan Pengusaha Besar
BACA JUGA: Bengkulu Bidik Medali PON,, Atlet Siap Berlaga 26 Cabor
Tidak hanya itu, Meri berharap para orang tua aktif membacakan buku cerita atau mendongeng kepada anak-anak sejak usia dini. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan kebiasaan positif membaca dan mencintai buku sejak usia yang sangat muda.
"Kami berharap orang tua juga aktif membacakan buku cerita atau mendongeng kepada anak-anak sejak usia dini, agar mereka terbiasa membaca dan mencintai buku sejak usia," tuturnya.
Selain itu, menurut Meri, story telling tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan cara efektif untuk merangsang imajinasi anak dan membangun fondasi positif terhadap literasi. Melalui dongeng, anak-anak dapat terlibat secara aktif dalam cerita, menciptakan pengalaman yang memikat dan mendalam.
"Story telling tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga cara efektif untuk merangsang imajinasi anak dan membangun fondasi positif terhadap literasi," ungkapnya.
BACA JUGA:Dewan BU yang Baru Optimis Tuntaskan 10 Raperda, Berikut Pernyataan Waka Sementara Tommy Sitompul
Ia mengaku, ketika fondasi literasi terbangun maka minat membaca anak akan meningkat. Peningkatan minat baca di usia dini diharapkan dapat mengubah paradigma literasi di Indonesia.
"Kami berharap tingkat literasi kita meningkat baik di Bengkulu maupun Indonesia," pungkasnya. (Rewa Yoke)