Belum Banyak Yang Tahu Apa Itu Leptospirosis, Waspadai Penularaanya Di Musim Hujan

Ilustrasi pemeriksaaan Leptospirosis-Istimewa/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Belum banyak yang tahu apa itu leptospirosis, penyakit ini bisa terbilang  langka yang jarang terdengar di Indonesia.

Padahal, penyakit zoonosis ini dapat menyebabkan kerusakan otak, gagal ginjal, kelumpuhan, bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Perlu diketahui, Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, sapi, atau babi.

Leptospirosis sering ditemukan di daerah yang memiliki sanitasi buruk atau di lingkungan yang banyak terdapat hewan-hewan tersebut.

Gejala leptospirosis dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga parah, dan bisa mengalami demam tinggi, Sakit kepala, nyeri otot, terutama di betis, Mual dan muntah, Kemerahan pada mata dan banyak lagi.

Memahami gejala, penularan, dan pencegahan leptospirosis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Rentan Batuk, Pilek, ISPA, INi Imbauan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu

BACA JUGA:ISPA dan Demam Penyakit Terbanyak, INi Tips dari Kepala Puskesmas Jakan Gedang untuk Jaga Kesehatan

infeksi bakteri mematikan yang ditularkan melalui air kencing tikus Apa saja gejala leptospirosis? Infeksi leptospirosis tidak menimbulkan keluhan atau gejala langsung. Umumnya, gejala leptospirosis baru muncul setelah masa inkubasi (kurang lebih 10-14 hari).

Gejala leptospirosis yang perlu diwaspadai, yang diambil dari WebMD dan Yankes Kemenkes, adalah: demam tinggi hingga 40 derajat Celcius menggigil sakit kepala mual, muntah kehilangan nafsu makan nyeri otot, terutama pada bagian betis dan punggung. Sakit perut Diare Bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang ketika ditekan.

Gejala leptospirosis biasanya sembuh dalam waktu satu minggu jika ditangani sesuai anjuran dokter. Namun, dalam beberapa kasus, gejala ini dapat berkembang menjadi sindrom Weil dan memerlukan rawat inap. Antibiotik biasanya diberikan secara intravena.

BACA JUGA:Resmi Berlaku, Buat Sim Wajib Tunjukan Kepesertaan BPJS Kesehatan, Berikut Syarat Lengkapnya

BACA JUGA:Kodim 0423/BU Dukung Program Makan Gizi Gratis, Ini yang Dilakukannya

Tanda-tanda sindrom Weil termasuk kesulitan bernapas, nyeri dada atau sesak, dan batuk darah. Leptospirosis mudah ditularkan melalui kontak langsung dengan air seni atau darah hewan, termasuk tikus, anjing, sapi, babi, kuda, rakun, dan hewan liar lainnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan