Kemeriahan Menyambut Natal di Kota Bengkulu, Begini Suasananya
Pohon Natal dengan hiasan ornamen merah dan emas turut menghiasi sudut toko, menambah kemeriahan menjelang Natal di Puncak Departemen Store dan Supermarket, Jalan Suprapto, Kota Bengkulu.-Indri, CW1/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Menjelang perayaan Natal pada 25 Desember mendatang, suasana khas Natal mulai menghiasi berbagai sudut Kota Bengkulu.
Meskipun kondisi ekonomi sedang menantang, semangat menyambut Natal tetap terlihat di kalangan masyarakat.
Beragam pernak-pernik seperti pohon Natal, lampu warna-warni, ornamen berbentuk lonceng, dan kaus kaki mulai menghiasi etalase sejumlah toko di Kota Bengkulu,
Salah satunya toko yang menjadi pusat perhatian ialah Puncak Departemen Store dan Supermarket di Jalan Suprapto.
BACA JUGA:Dekorasi Ruangan Natal dengan Lilin Beraroma Wewangian
Sriyanto, selaku pengelola toko, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan stok pernak-pernik Natal sejak Oktober lalu. Namun, ia mengakui bahwa penjualan tahun ini mengalami penurunan signifikan.
"Kami mengalami penurunan penjualan hingga 40 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Sriyanto.
Menurutnya, penurunan ini disebabkan oleh dampak deflasi yang melanda Bengkulu beberapa bulan terakhir, serta kondisi ekonomi masyarakat yang kurang stabil.
Meski demikian, Sriyanto dan timnya tetap optimis menghadirkan berbagai macam pernak-pernik Natal dengan harga yang bervariasi, guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Untuk pohon Natal, harga yang ditawarkan mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung pada ukuran dan bahan. Sementara itu, pernak-pernik penghias seperti ornamen gantung dan lampu dijual dengan harga mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 200 ribu.
Selain menjual pernak-pernik, Puncak Departemen Store juga menyediakan paket parcel Natal yang dirancang untuk melengkapi perayaan masyarakat.
"Parcel kami terdiri dari pecah belah seperti piring dan gelas, serta makanan seperti biskuit, cokelat, dan sirup dengan harga mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 750 ribu, tergantung isi dan kemasan. " ungkap Sriyanto.
Meskipun tantangan ekonomi masih terasa, Sriyanto berharap masyarakat tetap dapat merayakan Natal dengan penuh sukacita.