Pendaftaran PPPK Gelombang II di Pemprov Bengkulu Ditutup, Segini Jumlah Pelamarnya

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian (PPIK) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu, Sri Hartika. -IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Pendaftaran seleksi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) gelombang kedua di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sudah ditutup 20 Januari 2025 pukul 23.59 WIB.
Berdasarkan jumlah pendaftaran sebelum ditutup, mencapai 1.634 pelamar. Untuk tenaga tenis mencapai 1.003 orang, telah submit 947 orang, memenuhi syarat (MS) 382 orang, tidak memenuhi syarat (TMS) 71 orang dan belum diverifikasi 494 pelamar.
Kemudian, pendaftar formasi tenaga kesehatan 95 orang, submit 89 orang, MS 26 orang, TMS 3 orang dan belum diverifikasi 60 orang.
Lalu tenaga guru, pendaftar 536 orang, submit 532 orang, MS 419 orang, TMS 11 orang dan belum diverifikasi 102 orang.
BACA JUGA:Didesak Masyarakat, DPRD Kaur Tutup Pabrik Akar Kuning
BACA JUGA:Muncul 3 Calon Kuat Plt Ketua Golkar Bengkulu, Musda Digelar Bulan Ini
Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian (PPIK) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu, Sri Hartika menjelaskan, jumlah pendaftar kemungkinan akan bertambah sampai pukul 00.00 WIB pada tanggal 20 Januari 2025.
"Finalnya setelah ditutup malam nanti (tadi malam,red)," ujar Sri, Senin 20 Januari 2025.
Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada petunjuk dari pemerintah pusat untuk memperpanjang pendaftaran. Sesuai surat dari BKN, ditutup pada tanggal 20 Januari 2025. Meskipun sebelumnya, sudah dua kali dilakukan perpanjangan pendaftaran.
"Sampai saat ini, belum ada petunjuk perpanjang. Tetap di tanggal 20 Januari 2025," tegasnya.
Sementara itu, untuk kuota seleksi PPPK gelombang kedua ini masih menggunakan kuota seleksi PPPK gelombang satu sebanyak 600 orang.
Berdasarkan hasil final pengumuman kelulusan seleksi PPPK gelombang satu itu, dari 600 kuota hanya menyisakan 172. Kuota 172 orang itu, akan digunakan untuk merekrut PPPK gelombang kedua ini.
Dari 172 kuota tersisa itu, terbagi untuk tenaga kesehatan sebanyak 72 dan guru sebanyak 100 orang. Sementara tenaga teknis, dari kuota 100 itu telah terisi semuanya. Artinya tidak ada sisa lagi kuota untuk tenaga teknis.