Lebaran Diprediksi Serempak, Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal Pada 29 Maret, Ini Rangkaiannya

Pemantauan Hilal menentukan 1 syawal akan digelar pada 29 maret 2025-istimewa/bengkuluekspress-
Tak ubahnya siding isbat penentuan1 Ramadan 2025, Sidang isbat penentuan 1 Syawal juga akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa penetapan awal Syawal selalu dilakukan pada 29 Ramadhan. Hasil keputusan sidang tersebut nantinya akan menjadi panduan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
BACA JUGA:Diminati, Lebih Dari 5 Ribu Peserta Ikuti Sosialisasi Beasiswa Indonesia Bangkit
BACA JUGA:Sedikit Lagi ... Pengangkatan CPNS Paling Lambat Juni dan PPPK 2024 Oktober,
Pengamatan hilal ini di 33 titik lokasi menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pengamatan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.
" Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari, " katanya.
Pemerintah berharap keputusan yang diambil dapat membawa kebersamaan dan memperkuat persatuan dalam menjalankan ibadah di hari kemenangan.
Seperti diketahui, sidang isbat juga memperhitungkan metode hisab atau perhitungan astronomi. Penerapan metode ini merupakan bagian dari ajaran Islam.
Berdasarkan data astronomi, ijtimak atau konjungsi diprediksi akan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57.58 WIB.Saat matahari terbenam, posisi hilal diperkirakan berada di antara minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh, yang berpotensi mempengaruhi keputusan sidang.
Dengan adanya kepastian tersebut, masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan dengan penuh khidmat dan kebersamaan. (**)