TWA Bukit Kaba RL Kembali Dibuka, Pendaki Diprediksi Melonjak

Pos Pendakian Bukit Kaba di Desa Sumber Urip, RL yang siap menerima kunjungan pendaki setelah dibukanya kembali kawasan TWA Bukit Kaba. -Ary/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu kembali membuka Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Api Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong setelah dua bulan ditutup karena adanya program pemulihan ekosistem.
Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari mengungkapkan dibukanya kembali kawasan TWA Bukit Kaba di kawasan Kabupaten Rejang Lebong tersebut telah dilaksanakan sejak 20 Maret 2025 lalu.
"Sejak dibuka kembali pada tanggal 20 Maret, sudah ada pendaki yang melakukan pendakian, namun jumlahnya terbatas," kata Said.
BACA JUGA:Bawaslu BS Telusuri Dugaan Pelanggaran PSU, Video Pembagian Minyak Goreng Viral
BACA JUGA:Waspada Penipuan Online Jelang Lebaran, Begini Imbauan OJK Bengkulu
Said mengaku kegiatan wisata di kawasan TWA Bukit Kaba yang ada di Kabupaten Rejang Lebong belum kembali normal setelah dilakukan penutupan. Namun, pihaknya memprediksi akan ada peningkatan jumlah pengunjung atau pendaki setelah lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah ini.
"Kegiatan wisata ke Bukit Kaba diprediksi baru akan meningkat setelah lebaran Idul Fitri, karena saat lebaran biasanya wisatawan lebih tertarik ke obyek wisata buatan dibandingkan dengan wisata alam," papar Said.
Untuk diketahui, sebelumnya BKSDA Bengkulu melakukan penutupan akses pendakian ke TWA Bukit Kaba melalui Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang.
Penutupan dilaksanakan sejak 20 Januari hingga 19 Maret 2025. Penutupan pendakian tersebut salah satunya untuk memperbaiki ekosistem agar tanaman yang rusak akibat aktivitas pendakian dapat tumbuh kembali.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bukit Kaba, Yulian Adi Pratama, menyebutkan bahwa persiapan menyambut libur lebaran sudah dilakukan, termasuk penataan area parkir bagi kendaraan pengunjung.
Selama dua bulan penutupan, pihaknya juga membersihkan sampah di kawasan puncak gunung berapi aktif tersebut. Ratusan karung berisi sampah plastik, tali, serta bekas sesaji yang ditinggalkan pengunjung telah dikumpulkan dan diturunkan dari area pendakian.(251)