Puasa 6 Hari Bulan Syawal Setara dengan Puasa 1 Tahun, Benarkah? Begini Kata Ustadz Adi Hidayat

Puasa 6 Hari Bulan Syawal Setara dengan Puasa 1 Tahun, Benarkah? Begini Kata Ustadz Adi Hidayat-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Sementara itu, dalam hitungan kalender, satu tahun terdiri dari sekitar 365 atau 366 hari.

Oleh karena itu, ketika seseorang berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah menyempurnakan puasa Ramadhan, pahala yang diperoleh mendekati jumlah hari dalam setahun.

Hal ini menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Syawal sebagai bentuk ibadah yang dapat melengkapi dan menyempurnakan amal seorang Muslim.

"Mendekati hitungan setahun," papar Ustadz Adi Hidayat.

Sementara itu, dari segi kontekstual, pahala yang setara dengan satu tahun penuh dapat dimaknai sebagai dorongan untuk menjaga konsistensi dalam beribadah.

Puasa enam hari di bulan Syawal bukan hanya sekadar amalan tambahan, tetapi juga menjadi awal dari upaya mempertahankan kebiasaan baik yang telah dibangun selama Ramadhan, sehingga semangat ibadah tetap terjaga sepanjang tahun.

"Orang-orang yang konsisten menunaikan ibadah Ramadhannya lalu ia menyempurnakan ibadah ramadhan itu dengan bersyukur kepada Allah dengan meningkatkan ibadahnya," ujar Ustazd Adi Hidayat.

Rasa syukur yang dimaksud adalah ketika seseorang mampu meningkatkan ibadah selama bulan Ramadhan dan tetap istiqomah dalam menjalankannya setelah bulan tersebut berakhir.

"Syukur ketika diberikan kemampuan untuk meningkat ibadah saat ramadhan adalah berupaya menjaga ritme ibadah itu sehingga tetap berjalan baik usai ramadhan, meski tak seoptimal ramadhan, misal sebelum ramadhan mengajinya hanya 3 lembar setelah ramadhan 1 halaman atau 1 lembar, tak apa yang penting konsisten," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian, ibadah tersebut dapat semakin ditingkatkan dengan memulai puasa enam hari di bulan Syawal sebagai langkah awal. 

"Lalu ditunjukkan juga dengan kita berkomitmen meningkatkan ibadah puasanya, diawali dengan puasa sunnah di bulan syawal," tutur Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa konsistensi dalam beribadah setelah Ramadhan itulah yang paling penting dan memiliki nilai yang sangat berharga. 

"Itu yang mahal. Jadi poinnya ketika kita mampu mensyukuri nikmat menunaikan ibadah di bulan ramadhan kemudian mampu mengaktualisasikan semua nikmat itu dengan meneruskan konsisten semua ibadah kita, itu yang diapresiasi tinggi oleh Allah, itu esensinya. Jadi bukan hanya dihitung, esensinya bagaimana kita bisa menjaga spirit Ramadhan kita sehingga berlangsung kontinu sehingga berlangsung hingga akhir ramadhan dan berlanjut di 11 bulan berikutnya, seakan-akan kita sedang puasa selama satu tahun," terang Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian, jika ditinjau dari segi tekstual maupun kontekstual, puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan yang sangat penting.

"Maka jika dipadukan secara tekstual pahala seakan-akan pahala didapatkan selama 1 tahun, secara kontekstual ia terjaga selama 1 tahun dengan spirit puasanya, meningkat ibadahnya menghindari dosa sampai bertemu di ramadhan berikutnya dan dia ada kebanggaan saat bertemu Rabbnya," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan