2 Tahun, Longsor Jalan Napal Jungur Tak Tersentuh

JEFRYY/BE Kondisi longsor yang memprihatinkan dibandingkan paket pekerjaan BTT yang menyeret 12 tersangka.--

TAIS, BE - Satu-satunya akses jalan keluar masuk Desa Napal Jungur hingga ke Desa Cawang Kecamatan Lubuk Sandi, tak kunjung mendapat perbaikan. Padahal, kejadian longsor semakin parah setelah mengalami longsor sejak tahun 2021 lalu. Ironisnya longsor ini tidak bisa di akomodir dalam BTT tahun 2022 lalu.

“Kerusakan ini sudah lama, namun belum bisa di perbaiki dengan alasan anggaran.  Namun lama kelamaan jalan ini akan sangat membahayakan,” tegas Kades Napal Jungur, Mulyadi kepada wartawan.

Parahnya lagi, lokasi pada kerusakan jalan sama sekali tidak dilengkapi dengan rambu-rambu peringatan bagi pengendara agar tidak terjerumus ke jurang di sebelah badan jalan tersebut. Rusaknya jalan tersebut sudah memprihatinkan sehingga bisa membahayakan pengendara motor dan mobil.

"Sebelumnya kondisi badan jalan kan memang sudah kecil, kian parah akibat longsor titik longsornya meluas yang berdampak ke pengendara mobil dan motor harus berhati-hati saat melintas secara bersamaan," keluhnya.

Sebelumnya usulan agar dilakukan pembangunan pelapis tebing pada badan jalan tersebut sudah sempat diusulkan namun belum ada tindaklanjut dari pihak Pemerintah ataupun Dinas yang terkait. Padahal akses jalan ini untuk menuju 6 desa pada Kecamatan Lubuk sandi, yakni Desa Tanjung Kuaw, Napal Jungur, Lubuk Terentang, Talang Kebun,Dusun Tengah, Arasapat dan Cawang. Ditambahkan, Usulan pembangunan pelapis tebing sudah diajukan kepada pihak pemerintah namun belum ada tindaklanjutnya. 

Harapannya bisa ditindaklanjuti kerusakan ruas jalan kami ini karena jalan tersebut merupakan akses satu-satunya warga untuk keluar dari desa. Warga setempat khawatir jika bertambahnya longsor karena ruas jalan ini merupakan akses utama. Termasuk ke lokasi wisata.

"Kalau titik longsor bertambah parah maka bisa jadi jalan bisa putus sehingga berdampak ke 6 Desa di Kecamatan Lubuk Sandi, bisa tercancam terisolir," ungkap Mulyadi.

Semua masyarakat yang ada di kawasan 6 desa ini kata dia, sangatlah was-was jika hujan deras, karena tidak menutup kemungkinan akan terjadinya bencana alam  dan bisa saja terjadi lagi bencana longsor.

"Kami minta Pemerintah Kabupaten Seluma bisa perbaiki jalan ini, dampaknya bukan warga Napal Jungur saja namun juga desa lainnya,kami juga was-was jika terjadi lagi bencana alam karena tinggal dikit lagi jalan pasti putus," harap dia.

Sementara Kadis PUPR Seluma, M Saifullah mengatakan, prinsip pihaknya selaku OPD teknis akan selalu bersiap mengerjakan perbaikan jalan jika sudah terdapat anggaran. Tergantung ada atau tidak anggarannya.  "Prinsipnya kita mengerjakan, tergantung ada atau tidak anggaranya, " singkatnya. (333)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan