Penghapusan Ekstrakurikuler Pramuka Tuai Pro dan Kontra, Mantan Waka Kwarnas Ujar Begini
Ekstrakurikuler Pramuka tidak lagi wajib bagi siswa tuai pro dan kontra -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Usai pramuka tak lagi jadi ekstrakurikuler yang diwajibkan bagi siswa menuai pro dan kontra.
Diketahui, diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 12 tahun 2024 yang mana ekstrakuriler Pramuka tidak lagi kegiatan yang wajib diikuti siswa.
Dalam aturan terbaru ini, ekstrakurikuler Pramuka merupakan kegiatan pilihan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa dan keikutsertaan siswa kini bersifat sukarela.
Kebijakan itu itu telah diberlakukan mulai 26 Maret 2024, sekaligus mencabut Permendikbud nomor 63 tahun 2014, yang sebelumnya menyebutkan Pramuka sebagai kegiatan wajib bagi siswa.
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo melalui siaran pers tertulisnya menyebutkan Permendikbudristek nomr 12 tahun 2024 mengatur bahwa keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk Pramuka, bersifat sukarela.
BACA JUGA: Mendikbudristek Hapus Ekstrakurikuler Pramuka Dari Kurikulum?
Disisi lain, Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, Ahmad Muzani berpandangan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Pramuka justru seharusnya digalakkan sebagai cara pembentukan karakter anak-anak Indonesia.
Kepanduan dalam Pramuka merupakan nilai-nilai yang penting untuk mendidik anak-anak yang berkarakter Pancasila dan keindonesiaanan.
" Menghapus ekskul Pramuka yang semula wajib di sekolah, justru akan mengikis pemahaman kebangsaan, cinta tanah aiar dan pancasila, " ungkapnya.
Menurutnya, Pramuka sudah terbukti bisa membangun hati diri anak bangsa yang mandiri, beragama keterampilan, seperti kode morse, berkemah, memasak dan banyak lagi.
"Jadi menurut saya keputusan untuk menghapus Pramuka dari ekstrkuler wajib di sekolah sangat keliru, " tegasnya.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Kemendikbudristek Terkait Penghapusan Ekstrakurikuler Pramuka
Masih dikatakannya, Pramuka sebagai salah satu kegiatan kepemudaan yang memberikan kontribusi baik terhadap proses pembangunan bangsa dan negara.
"Pramuka sebagai komitmen kita menjadikan anak-anak yang cerdas, mandiri dan berjiwa nasionalisme. Jadi kami menolak rencana Mendikbud (Pramuka) dihapus dari eksul wajib sekolah," tandasnya.