Kemendikbudristek Gelar Residensi Pemajuan Kebudayaan, Ini Sasarannya

Olahraga Jemparingan menjadi salah satu objek Pemajuan kebudayaan yang menjadi sasaran pada program residensi pemajuan kebudayaan -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Pemerintah Indonesia menyelenggarakan program residensi pemajuan kebudayaan tahun 2024. 

Yaitu kolaborasi pelaku budaya Indonesia dengan pelaku budaya Internasional untuk Pemajuan Kebudayaan Indonesia. 

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Restu Gunawan menuturkan kegiatan residensi pemajuan kebudayaan merupakan pengembangan dari kegiatan belajar bersama maestro. 

"Yang sebelumnya program ini  hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja. Tahun 2024 diperluas ke 10 titik  Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK)." katanya. 

Pengembangan program ini dilakukan untuk menguatkan pemajuan kebudayaan yang mencakup 10 OPK , yang  juga ditetapkan arah tujuannya yakni sebagai diplomasi budaya menuju ke dunia internasional.

Ada 30 peserta terpilih, mereka adalah  para pelaku  budaya nasional dan pelaku budaya internasional dari 18 negara dunia. 

BACA JUGA:Pemajuan Kebudayaan Indonesia, Residensi Dengan Pelaku Budaya Internasional, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Pendidikan Profesi Guru (PPG) Guru PAI 2024 Dimulai, Kanwil Kemenag Bengkulu dan IAIN Curup Teken MoU

" Diharapkan  program Residensi Pemajuan Kebudayaan ini menjadi sarana untuk melestarikan budaya Indonesia, sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda sebagai bentuk pembinaan para pelaku budaya," ungkapnya. 

Dijelaskan Restu, residensi pemajuan kebudayaan diawali dengan penyambutan dan jamuan makan malam secara resmi bagi seluruh peserta. 

Selanjutnya, para peserta nasional akan menuju ke lokasi untuk memulai residensinya. Peserta internasional akan menuju Jatiwangi Art Factory (JAF) untuk dikenalkan khazanah budaya Indonesia secara singkat dan juga pengenalan diri. 

Setelah itu, mereka akan dikumpulkan dengan para peserta nasional untuk turut belajar bersama para pelaku budaya di tiga lokasi yang telah mereka pilih masing-masing.

Keluaran program ini diharapkan dapat menciptakan bentuk– bentuk kolaborasi pelestarian OPK berupa karya kreasi baru atau bentuk lainnya dari hasil residensi atau pembelajaran intensifnya bersama pelaku budaya. Hasil dari kolaborasi tersebut, nantinya akan ditampilkan di Halaman Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta pada September 2024 mendatang, tutupnya. (**) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan